Kasus COVID-19 Masih Terus Bertambah, IDI: Tingkatkan Kapasitas Pelayanan Kesehatan

Ketua Umum PB IDI mengkhawatirkan, lonjakan pasien COVID-19 yang terlalu banyak akan meningkatkan beban layanan pada tenaga kesehatan sehingga membuat mereka rentan tertular juga

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Sep 2020, 10:34 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 10:34 WIB
FOTO: Kesibukan Tim Medis Bawa Pasien COVID-19 ke Wisma Atlet
Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta adanya peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan mengingat lonjakan kasus COVID-19 terus bertambah setiap harinya.

"Karena kalau kapasitas pelayanan tidak ditambah, kami khawatir, ada saudara kita yang sakit tidak mendapatkan ruangan," kata Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih dalam dialog dari Graha BNPB, Jakarta, dikutip Rabu (23/9/2020).

Apabila tidak ada penambahan fasilitas, Daeng mengkhawatirkan beban tenaga kesehatan yang harus menangani lebih banyak pasien COVID-19.

"Kami khawatir petugas kesehatan di tempat itu, kalau pasiennya overload, (tenaga kesehatan) akan gampang kelelahan sehingga memudahkan penularan," ujarnya.

Daeng menambahkan, peningkatan pelayanan kesehatan juga harus dilakukan demi melindungi para pekerja lain yang tidak bersentuhan langsung dengan pasien seperti mereka yang melakukan pembersihan dan mengurusi peralatan.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Kampanye ke Masyarakat

IDI
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih menyetujui kenaikan iuran BPJS Kesehatan sesuai Peraturan Presiden RI No 75 Tahun 2019 saat ditemui di Kantor PB IDI, Jakarta, Rabu (30/10/2019). (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

"Itu juga petugas kesehatan yang rentan. Kalau kapasitas tidak ditambah, overload, kami kasihan pada petugas kesehatan karena berisiko kelelahan, berisiko tertular."

Selain itu, Daeng juga meminta agar para tenaga kesehatan ikut mendorong masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan mencegah COVID-19.

Ia mengatakan, apabila masyarakat tetap tidak disiplin, maka penularan COVID-19 pun akan terus terjadi.

"Kalau tidak disiplin terhadap protokol kesehatan, penularan di masyarakat cukup tinggi. Segiat apa pun kita melakukan penambahan kapasitas, suatu saat dikhawatirkan juga terlampaui kapasitasnya."

"Mungkin juga selain di pelayanan, kami akan berembuk untuk melakukan kampanye bersama masyarakat supaya penularan di masyarakat bisa ditekan. Tentunya dengan kampanye untuk disiplin melakukan protokol kesehatan, minimal disiplin memakai masker," kata Daeng.

Infografis RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Hampir Penuh

Infografis RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Hampir Penuh. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Hampir Penuh. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya