Tujuan BPJS Kesehatan: Mewujudkan Jaminan Kesehatan Berkualitas untuk Seluruh Rakyat Indonesia

Pelajari tujuan utama BPJS Kesehatan dalam menyediakan jaminan kesehatan nasional yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.

oleh Ayu Isti Prabandari diperbarui 05 Feb 2025, 11:45 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2025, 11:45 WIB
tujuan bpjs kesehatan
tujuan bpjs kesehatan ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian dan Latar Belakang BPJS Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta BPJS Kesehatan atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan nasional di Indonesia. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Kehadiran BPJS Kesehatan merupakan transformasi dari PT Askes (Persero) yang sebelumnya mengelola jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil. Transformasi ini dilakukan untuk memperluas cakupan jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya terbatas pada pegawai pemerintah saja.

Latar belakang pembentukan BPJS Kesehatan tidak terlepas dari amanat konstitusi untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasal 28H ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat". Selain itu, Pasal 34 ayat (2) UUD 1945 juga mengamanatkan bahwa "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".

Berdasarkan amanat konstitusi tersebut, pemerintah kemudian membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004. SJSN ini mencakup berbagai program jaminan sosial, termasuk jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Pembentukan BPJS Kesehatan juga dilatarbelakangi oleh kondisi sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia yang masih didominasi oleh out of pocket payment. Artinya, sebagian besar masyarakat harus membayar biaya kesehatan secara langsung dari kantong pribadi. Kondisi ini tentu sangat memberatkan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui BPJS Kesehatan, pemerintah berupaya mengubah sistem pembiayaan kesehatan menjadi lebih terstruktur dan berbasis asuransi sosial.

Tujuan BPJS Kesehatan

Pembentukan BPJS Kesehatan memiliki beberapa tujuan utama yang menjadi landasan operasionalnya:

  1. Mewujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi

    Tujuan ini tercermin dalam visi BPJS Kesehatan yaitu "Terwujudnya Jaminan Kesehatan yang Berkualitas Tanpa Diskriminasi". BPJS Kesehatan berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang sama baiknya kepada seluruh peserta, tanpa membedakan status sosial ekonomi.

  2. Memperluas cakupan kepesertaan jaminan kesehatan

    BPJS Kesehatan bertujuan untuk memastikan seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan. Target kepesertaan universal coverage diharapkan tercapai pada tahun 2019.

  3. Memberikan perlindungan finansial dalam pembiayaan kesehatan

    Melalui sistem asuransi sosial, BPJS Kesehatan berupaya melindungi masyarakat dari risiko finansial akibat biaya kesehatan yang tinggi. Peserta cukup membayar iuran bulanan yang terjangkau untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan.

  4. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

    BPJS Kesehatan bekerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan untuk memperluas akses pelayanan kesehatan bagi peserta. Standarisasi pelayanan juga terus ditingkatkan untuk menjamin mutu layanan.

  5. Menjaga kesinambungan program jaminan sosial

    Pengelolaan dana secara profesional dan akuntabel menjadi fokus BPJS Kesehatan untuk memastikan program jaminan kesehatan dapat terus berjalan dalam jangka panjang.

Manfaat BPJS Kesehatan bagi Masyarakat

Keberadaan BPJS Kesehatan memberikan berbagai manfaat penting bagi masyarakat Indonesia, di antaranya:

  1. Jaminan pelayanan kesehatan komprehensif

    BPJS Kesehatan menjamin berbagai jenis pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif. Cakupan pelayanan meliputi rawat jalan, rawat inap, persalinan, pelayanan gawat darurat, dan berbagai tindakan medis lainnya.

  2. Iuran yang terjangkau

    Besaran iuran BPJS Kesehatan relatif terjangkau dibandingkan asuransi kesehatan komersial. Untuk kelas 3, iuran hanya Rp35.000 per orang per bulan. Bahkan untuk masyarakat tidak mampu, iuran ditanggung pemerintah melalui program PBI (Penerima Bantuan Iuran).

  3. Tidak ada batasan plafon

    Berbeda dengan asuransi kesehatan komersial yang umumnya memiliki batasan plafon, BPJS Kesehatan tidak membatasi biaya pengobatan selama sesuai indikasi medis. Hal ini memberikan ketenangan bagi peserta, terutama untuk penyakit-penyakit katastropik yang membutuhkan biaya besar.

  4. Berlaku seumur hidup

    Kepesertaan BPJS Kesehatan berlaku seumur hidup selama peserta rutin membayar iuran. Tidak ada batasan usia maksimal seperti pada asuransi kesehatan komersial.

  5. Portabilitas nasional

    Kartu BPJS Kesehatan dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Peserta tetap mendapatkan jaminan pelayanan meskipun berada di luar daerah domisili.

Tantangan dan Upaya Penyempurnaan BPJS Kesehatan

Meskipun telah memberikan banyak manfaat, penyelenggaraan BPJS Kesehatan juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

  1. Defisit keuangan

    BPJS Kesehatan mengalami defisit keuangan akibat besarnya klaim yang harus dibayarkan melebihi pemasukan dari iuran peserta. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah menaikkan besaran iuran dan memberikan suntikan dana talangan.

  2. Kualitas layanan yang belum merata

    Masih terdapat kesenjangan kualitas layanan antara fasilitas kesehatan di kota besar dan daerah. BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan standar pelayanan di seluruh fasilitas kesehatan yang bekerja sama.

  3. Sistem rujukan berjenjang

    Sistem rujukan berjenjang terkadang menyulitkan peserta untuk langsung mengakses rumah sakit. BPJS Kesehatan terus menyempurnakan sistem rujukan agar lebih efektif dan efisien.

  4. Kepatuhan pembayaran iuran

    Masih banyak peserta yang menunggak pembayaran iuran. BPJS Kesehatan menerapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kepatuhan, termasuk pemberlakuan denda dan pembatasan layanan bagi peserta menunggak.

  5. Fraud dan penyalahgunaan

    Kasus-kasus fraud dan penyalahgunaan klaim masih ditemukan. BPJS Kesehatan terus memperkuat sistem pengawasan dan penindakan untuk meminimalisir hal ini.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, BPJS Kesehatan terus melakukan upaya penyempurnaan sistem dan layanan. Beberapa langkah yang ditempuh antara lain:

  • Penguatan tata kelola dan transparansi keuangan
  • Peningkatan kerja sama dengan fasilitas kesehatan
  • Penyempurnaan regulasi dan kebijakan operasional
  • Penguatan sistem teknologi informasi
  • Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat
  • Penguatan fungsi pengawasan dan pengendalian

Peran Masyarakat dalam Mendukung Tujuan BPJS Kesehatan

Keberhasilan BPJS Kesehatan dalam mencapai tujuannya tidak hanya bergantung pada pemerintah dan pengelola program, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mendukung tujuan BPJS Kesehatan antara lain:

  1. Menjadi peserta aktif

    Setiap warga negara Indonesia diharapkan menjadi peserta aktif BPJS Kesehatan dan rutin membayar iuran. Semakin banyak peserta aktif, semakin kuat fondasi program jaminan kesehatan nasional.

  2. Memanfaatkan layanan secara bijak

    Peserta diharapkan memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan secara bijak sesuai kebutuhan medis. Hindari penyalahgunaan atau klaim yang tidak perlu untuk menjaga kesinambungan program.

  3. Menjalankan pola hidup sehat

    Dengan menerapkan pola hidup sehat, masyarakat dapat mengurangi risiko sakit dan menurunkan beban klaim BPJS Kesehatan. Ini akan membantu menjaga keseimbangan keuangan program.

  4. Memberikan masukan konstruktif

    Masyarakat diharapkan aktif memberikan masukan dan kritik yang membangun untuk perbaikan layanan BPJS Kesehatan. Hal ini dapat dilakukan melalui saluran pengaduan resmi yang disediakan.

  5. Menjadi agen sosialisasi

    Masyarakat dapat berperan sebagai agen sosialisasi dengan menyebarluaskan informasi tentang manfaat dan pentingnya BPJS Kesehatan kepada lingkungan sekitar.

Perbandingan BPJS Kesehatan dengan Asuransi Kesehatan Swasta

Untuk memahami lebih jauh tentang posisi dan peran BPJS Kesehatan, penting untuk membandingkannya dengan asuransi kesehatan swasta. Berikut beberapa poin perbandingan utama:

Aspek BPJS Kesehatan Asuransi Kesehatan Swasta
Tujuan Jaminan sosial untuk seluruh rakyat Keuntungan komersial
Kepesertaan Wajib bagi seluruh warga negara Sukarela
Iuran Relatif lebih murah, ditetapkan pemerintah Lebih mahal, berdasarkan perhitungan risiko
Seleksi risiko Tidak ada (menerima semua kondisi) Ada (dapat menolak kondisi tertentu)
Batasan plafon Tidak ada batasan selama sesuai indikasi medis Ada batasan plafon tahunan/seumur hidup
Masa berlaku Seumur hidup Terbatas, dapat tidak diperpanjang
Cakupan layanan Standar nasional, relatif sama untuk semua peserta Bervariasi tergantung produk/premi

Meski memiliki beberapa keterbatasan dibanding asuransi swasta, BPJS Kesehatan memiliki keunggulan utama yaitu aksesibilitas dan keterjangkauan bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan utamanya sebagai program jaminan sosial nasional.

Perkembangan dan Capaian BPJS Kesehatan

Sejak mulai beroperasi pada 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan telah mencatatkan berbagai perkembangan dan capaian penting, antara lain:

  1. Peningkatan jumlah peserta

    Jumlah peserta BPJS Kesehatan terus meningkat dari tahun ke tahun. Per Desember 2021, jumlah peserta telah mencapai lebih dari 223 juta jiwa atau sekitar 82% dari total penduduk Indonesia.

  2. Perluasan fasilitas kesehatan

    BPJS Kesehatan terus memperluas kerja sama dengan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Hingga 2021, tercatat lebih dari 23.000 fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lebih dari 2.500 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

  3. Peningkatan utilisasi layanan

    Jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan yang menggunakan BPJS Kesehatan terus meningkat, menunjukkan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan program ini.

  4. Perbaikan tata kelola

    BPJS Kesehatan terus melakukan perbaikan tata kelola, termasuk penguatan sistem teknologi informasi dan transparansi keuangan. Hal ini ditunjukkan dengan diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK dalam beberapa tahun terakhir.

  5. Inovasi layanan

    BPJS Kesehatan telah meluncurkan berbagai inovasi layanan seperti Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 1500400, dan sistem antrean online untuk meningkatkan kemudahan akses bagi peserta.

Meski demikian, BPJS Kesehatan juga masih menghadapi tantangan seperti defisit keuangan dan pemerataan kualitas layanan yang perlu terus diatasi untuk mencapai tujuan utamanya secara optimal.

Kesimpulan

BPJS Kesehatan memiliki tujuan mulia untuk mewujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui sistem asuransi sosial, BPJS Kesehatan berupaya memberikan perlindungan finansial dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Meski masih menghadapi berbagai tantangan, keberadaan BPJS Kesehatan telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi sistem kesehatan nasional. Peningkatan jumlah peserta dan perluasan fasilitas kesehatan menunjukkan bahwa program ini semakin diterima dan dibutuhkan masyarakat.

Untuk mencapai tujuannya secara optimal, BPJS Kesehatan perlu terus melakukan penyempurnaan sistem dan layanan. Dukungan pemerintah, kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, serta peran aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program jaminan kesehatan nasional ini.

Dengan komitmen bersama untuk terus memperbaiki dan mengembangkan BPJS Kesehatan, diharapkan cita-cita mewujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi bagi seluruh rakyat Indonesia dapat segera terwujud. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya