Liputan6.com, Jakarta Tertular virus Corona dari orang dewasa yang tinggal serumah menjadi salah satu penyebab anak terpapar COVID-19. Dalam hal ini, orang dewasa, seperti orangtua yang tinggal serumah dan tetap produktif bekerja di luar.
Hingga 30 September 2020, anak usia 0 -5 tahun sebanyak 2,5 persen dan usia 6-18 tahun berjumlah 7,6 persen yang terpapar COVID-19. Mereka positif COVID-19 dan menjalani perawatan.
Advertisement
"Anak sebagai individu merupakan individu yang sangat rentan (tertular COVID-19) karena imunitas maupun tertular dari orang dewasa di sekitarnya," jelas dokter spesialis anak klinis Sudung Pardede saat dialog virtual Dampak Pandemi COVID-19, Kamis (1/10/2020).
Oleh karena itu, anak sangat tergantung kepada lingkungan maupun keluarga. Mereka membutuhkan perlindungan dari orang dewasa, sehingga tidak mudah terpapar COVID-19.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Orang Dewasa yang Produktif
Penularan COVID-19 menyebar dari percikan dari satu orang ke orang lain. Penggunaan masker harus diterapkan agar menekan terjadinya penularan.
"Anak yang terpapar COVID-19 bisa saja terkena dari orangtua atau orang dewasa yang biasa produktif keluar rumah dan bekerja di luar," lanjut Sudung yang juga Anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
"Ketika mereka pulang ke rumah, bisa saja sudah membawa virus Corona tersebut."
Selain itu, sering bermain dengan teman-teman di luar juga menjadi penyebab anak terpapar COVID-19.
Advertisement
Tekan Klaster Keluarga
Klaster keluarga menjadi perhatian serius, terlebih lagi anak-anak pun ikut tertular COVID-19. Pemerintah mengambil langkah tegas untuk pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan sosial terkecil, yakni keluarga.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 untuk membuat protokol kesehatan keluarga.
“Harapan kami protokol kesehatan keluarga ini juga dapat diterapkan. Bila ada anggota keluarga yang terinfeksi, dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” jelasnya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Agar terhindar dari COVID-19 di dalam dan di luar rumah, Bintang meminta keluarga-keluarga di Indonesia untuk menerapkan ketat 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan).
Upaya ini menekan peningkatan jumlah klaster keluarga. Ia juga mengimbau masyarakat menghindari sementara kegiatan yang melibatkan kehadiran seluruh anggota keluarga besar. Misal, silaturahmi maupun acara hajatan. Sebagai gantinya lakukan komunikasi daring.
Infografis eksploitasi seksual anak
Advertisement