Satgas: Perubahan Kondisi Pasien COVID-19 dari Sedang ke Berat Bisa dalam Hitungan Jam

Pada pasien COVID-19 berisiko tinggi yakni yang memiliki penyakit komorbid dan lansia. perubahan dari kondisi sedang ke berat prosesnya bisa terjadi dalam hitungan jam.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Okt 2020, 18:32 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 18:32 WIB
Doni Monardo
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengingatkan kepada masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 untuk segera memeriksan diri dan melakukan pengobatan. Terlebih bila yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah orang yang memiliki penyakit komorbid (diabetes, darah tinggi, jantung) dan lanjut usia.

"Jangan sampai yang punya komorbid terlanjur pada fase sedang dan berat," kata Doni dalam konferensi pers pada Jumat (9/10/2020).

Dari diskusi video conference bersama Gubernur Bali serta Ketua Tim Taskforce Alexander Ginting, Doni menyebutkan bahwa perubahan kondisi pasien COVID-19 dari sedang ke berat bisa berlangsung sangat cepat.

"Proses dari gejala ringan ke sedang bisa berlangsung lebih dari satu minggu tapi ketika kondisi memburuk, dari sedang ke berat bisa hitungan jam," tutur Doni.

Maka dari itu, segera saja pasien COVID-19 yang bergejala melakukan pengobatan. Sehingga, kondisi yang ada bisa ditangani sebelum menjadi sedang atau berat.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Risiko Kematian yang Tinggi pada Orang dengan Komorbid dan Lansia

FOTO: Melihat Alat Pendukung Perawatan Pasien di RS Darurat COVID-19
Alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 terlihat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Doni menekankan upaya pencegahan tidak tertular COVID-19. Terlebih pada lansia dan orang dengan penyakit komorbid mengingat angka kematian akivat COVID-19 pada kelompok ini yang tinggi.

"Angka kematian pada orang dengan komorbid dan lansia antara 80-85 persen. Sebuah angka yang tinggi sekali," kata Doni.

Maka, lebih baik patuh pada protokol kesehatan daripada terinfeksi COVID-19. "Lebih baik tidak melakukan aktivitas yang berisiko dan ingat juga untuk pakai masker."

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya