Liputan6.com, Jakarta Peneliti utama bioteknologi Endang Tri Margawati memaparkan, ada kelompok masyarakat yang memerlukan akses pangan cukup saat COVID-19 melanda. Ini melihat dampak pandemi mengakibatkan sebagian masyarakat diterpa kesulitan ekonomi, yang berpengaruh pada susahnya memeroleh pangan.
"Kita tetap harus antisipasi, bagaimana mengatasi dampak COVID-19. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan pangan," papar Endang saat dialog virtual Ketahanan Pangan Masa Pandemi COVID-19, Senin (26/10/2020).
"Perlu kemudahan akses pangan untuk rumah tangga miskin dan kelompok masyarakat tertentu yang rentan, yakni orangtua, ibu hamil, disabilitas). Ya, supaya mereka memeroleh kecukupan konsumsi pangan."
Advertisement
Untuk kemudahan akses pangan kelompok masyarakat rentan di atas, pemanfaatan pangan bisa dibantu lewat posyandu dan puskesmas yang dapat dibuka kembali.
"Mungkin ada yang sudah tidak aktif lagi. Saya rasa ini sangat perlu untuk meningkatkan imunitas tubuh. Apalagi masa pandemi COVID-19 bisa gampang terserang virus," lanjut Endang.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Pemberian Makanan Tambahan
Pemanfaatan pangan lewat posyandu dan puskesmas dengan memberikan makanan tambahan (extra fooding). Hal ini menyasar kepada ibu hamil, balita, dan lanjut usia (lansia).
"Kaitannya juga ini soal masalah stunting di masa pandemi. Yang penting, perlu juga memberikan extra fooding yang termasuk kategori fortifikasi--asupan yang telah ditambahkan dengan berbagai macam zat gizi," tambah Endang.
Endang pun menekankan, Pemerintah perlu memantau secara ketat persediaan pangan, seperti beras. Persediaan pangan harus tetap ada selama pandemi COVID-19.
"Persediaan beras harus tetap ada selama pandemi. Impor beras harus segera diperkirakan," pungkasnya.
Advertisement