Alami Pembekuan Darah di Otak, Diego Maradona Sukses Lewati Operasi

Dokter yang menangani Diego Maradona mengatakan operasi otak yang dijalani mantan kapten Timnas Argentina itu berjalan dengan lancar

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Nov 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 17:00 WIB
Pelatih Hebat yang Kecanduan Merokok
3. Diego Maradona - Maradona memang akrab dengan rokok, bahkan legenda asal Argentina ini tertangkap kamera tengah merokok cerutu saat menyaksikan laga Argentina vs Islandia di Spartak Stadium. (AFP/Pedro Pardo)

Liputan6.com, Jakarta Mantan pesepakbola Argentina, Diego Maradona, dilaporkan menjalani operasi hematoma subdural yakni sebuah kondisi pembekuan darah di otak

Dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (4/11/2020), Leopold Luque, ahli bedah saraf yang juga dokter pribadi Diego Maradona mengatakan bahwa operasi tersebut berjalan lancar.

Kepada media setempat, Luque juga mengatakan bahwa Maradona dapat melewati prosedurnya dengan sangat baik dan sedang dalam pemulihan. Ia juga mengatakan bahwa operasi tersebut memakan waktu sekitar 80 menit.

"Langkah-langkah berikutnya adalah observasi tapi itu terkendali. Ini akan tergantung pada bagaimana ia melakukannya. Ini tidak terlalu rumit tetapi tetap saja operasi otak," ujarnya.

Operasi yang dijalani oleh pria 60 tahun ini dilakukan untuk mengatasi berkumpulnya darah yang sering kali disebabkan oleh cedera kepala sehingga menimbulkan tekanan pada otak pasien.

Dikutip dari The Guardian, pada Selasa malam waktu setempat, Luque mengatakan bahwa prosedur ini adalah "operasi rutin." Ia juga mengatakan bahwa Maradona sadar dengan prosedur tersebut dan setuju akan intervensi medis.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Dapat Dukungan Penggemar

Diego Maradona Dirawat, Fans Berkumpul di Rumah Sakit
Para penggemar mantan bintang sepak bola Argentina, Diego Maradona berkumpul di luar rumah sakit tempatnya akan menjalani operasi di Olivos, Buenos Aires, Selasa (3/11/2020). Diego Maradona menjalani operasi hematoma subdural atau pembekuan darah di otak. (JUAN MABROMATA / AFP)

Sebelumnya, Maradona sempat dirawat di Klinik Ipensa di La Plata pada hari Senin lalu karena masalah anemia dan dehidrasi. Ia lalu dipindahkan ke Olivos Clinic di Buenos Aires.

Sejak dikabarkan dirawat pada Senin, Maradona mendapatkan dukungan dari para penggemarnya. Mereka mengibarkan bendera dan membawa poster dengan pesan kepada mantan kapten Tim Nasional Argentina tersebut di depan rumah sakit sembari menunggu kabar dari dokter.

"Yang paling kami inginkan adalah Diego bisa melewati semua ini. Dia bisa, dia yang terhebat, terhebat di dunia," kata seorang penggemar bernama Diego Bermudez (41).

"Diego bertarung di dalam bersama para dokter. Semoga Tuhan memberkati para dokter, untuk melewati ini," kata penggemar lain bernama Oscar Medina.

Dikutip dari ESPN, Maradona sempat membawa Argentina sebagai juara pada Piala Dunia tahun 1986. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik di dunia.

Sejak mengakhiri karir sebagai pemain pada 1997, Maradona kerap dikabarkan mengalami beberapa masalah kesehatan. Januari 2019, ia sempat dirawat usai mengalami pendarahan internal di perut. Saat Piala Dunia 2018 di Rusia, ia sempat pingsan ketika Argentina sedang melawan Nigeria.

Tahun 2004, ia dirawat di rumah sakit karena sakit jantung dan pernapasan parah terkait kecanduan narkoba. Maradona juga telah menjalani operasi bypass lambung untuk mengontrol berat badannya, serta melakukan perawatan untuk penyalahgunaan alkohol.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya