Tim Uji Klinis Unpad: Penyuntikan Vaksin COVID-19 Selesai, Darah Peserta Dites Berkala

Sebanyak 1.620 peserta uji klinis sudah disuntik kandidat vaksin COVID-19. Peneliti saat ini tengah memantau perkembangan dengan melakukan pemeriksaan terhadap darah sukarelawan secara berkala

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Nov 2020, 14:23 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 14:12 WIB
Banner Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta Tim Uji Klinis Fase Tiga Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran mengatakan bahwa proses penyuntikkan vaksin COVID-19 dalam uji klinis di Bandung sudah selesai.

"Untuk di Bandung ada 1.620 subyek penelitian, dan semuanya itu telah disuntik, selesai. Jadi sudah tidak ada penyuntikkan lagi," kata Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Uji Klinis Fase Tiga Vaksin COVID-19 Unpad.

Dalam dialog yang disiarkan di saluran Youtube FMB9ID_IKP pada Selasa (10/11/2020), proses yang sedang berlangsung adalah mengikuti perkembangan kondisi para sukarelawan uji klinis vaksin COVID-19.

"Tinggal diikuti," kata Kusnandi.

Ia mengatakan, para sukarelawan telah diambil darah sebelum disuntik vaksin COVID-19. Kemudian, mereka akan melakukan pemantauan dengan pengambilan darah selama satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan, usai penyuntikan

"Maksudnya untuk mengevaluasi kadar zat antibodinya, di samping untuk mengevaluasi keamanan vaksin, juga untuk melihat efikasi vaksin," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Hasil Juga Dilihat dari Negara Lain

Kusnandi mengungkapkan, tidak semua sukarelawan mendapatkan kandidat vaksin COVID-19. Beberapa juga ada yang mendapatkan plasebo.

"Nanti dibandingkan, antara yang dapat vaksin dengan yang dapat plasebo, berapa yang dapat penyakit COVID-19 ini," ujarnya.

Meski begitu, nantinya laporan efikasi tidak hanya diambil dari Bandung saja. Ia mengatakan, untuk menilai efektivitas sebuah vaksin membutuhkan hasil dari puluhan ribu sukarelawan.  Sehingga, hasilnya akan diputuskan dengan mengambil data dari negara lokasi uji klinis lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Kusnandi pun menyampaikan agar para masyarakat untuk tetap mewaspadai COVID-19, mengingat angka penularan dan kematiannya sudah tinggi.

"Kita semuanya harus benar-benar aware tentang penyakit ini, di samping menjaga jarak, pakai masker, dan juga cuci tangan, jangan kumpul-kumpul," katanya. Ia pun berharap agar imunisasi COVID-19 bisa segera dilakukan, "tergantung nanti hasil uji klinisnya, moga-moga baik."

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya