Liputan6.com, Jakarta Pada Agustus 2020, seorang pasien COVID-19 rupanya didiagnosis diabetes tipe 1. Dialah Mario Buelna (28) asal Mesa, Arizona, Amerika Serikat. Beberapa minggu masa perawatan COVID-19, ia merasa lemah dan mulai muntah.
Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan dan ia didiagnosis terkena diabetes tipe 1. Diagnosis membuat Mario tercengang dan ketakutan. Ia tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya. Dokter yang merawat mengatakan, "COVID-19 yang memicunya (timbul diabetes tipe 1)."
Advertisement
Lantas apakah benar COVID-19 memicu terjadinya diabetes tipe 1? Dokter spesialis anak konsultan Novina dari UKK Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menanggapi hal tersebut.
"Kalau kita lihat, beberapa pasien diabetes melitus tipe 1 tetap memiliki resiko untuk terjangkit COVID-19. Nah, apakah infeksi COVID-19 bisa memicu terjadinya diabetes tipe 1?" jawab Novina saat temu media Hari Diabetes Sedunia Tahun 2020, Selasa (17/11/2020).
"Sampai saat ini memang belum ada laporan resminya ya. Yang jelas, seseorang yang punya riwayat diabetes lalu kena COVID-19, gejala penyakitnya bisa lebih berat."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Penelitian COVID-19 dan Diabetes
Kasus Mario menimbulkan kekhawatiran baru tentang hubungan berbahaya antara diabetes dan COVID-19. Banyak ahli yakin bahwa COVID-19 dapat memicu timbulnya diabetes, baik orang dewasa dan anak-anak.
Para ahli di dunia sedang dipelajari keberkaitan COVID-19 dan diabetes. Berbagai laporan di dunia baru menunjukkan, penderita diabetes menghadapi risiko penyakit parah atau kematian yang jauh lebih tinggi jika mereka tertular COVID-19.
Pada Juli 2020, pejabat kesehatan AS menemukan, hampir 40 persen orang yang meninggal dengan COVID-19 punya riwayat diabetes. Sebaliknya, kasus Mario termasuk kasus baru, yang mana COVID-19 memicu munculnya diabetes.
“COVID-19 dapat menyebabkan diabetes,” kata peneliti diabetes dan ketua bedah metabolik bariatrik di King's College London, Francesco Rubino, dikutip dari Livemint.
Rubino memimpin tim internasional yang mengumpulkan kasus pasien secara global terkait COVID-19 dan diabetes. Awalnya, ia mengatakan, lebih dari 300 dokter telah mengajukan permohonan untuk peninjauan kasus.
Advertisement
Hadapi 'Bentuk Baru' Diabetes
U.S. National Institutes of Health ikut mendanai penelitian tentang bagaimana virus Corona dapat menyebabkan gula darah tinggi dan diabetes. Sejumlah ahli meyakini, dalam situasi pandemi COVID-19, gejala diabetes dapat meningkat dengan cepat dan mengancam nyawa.
Kasus-kasus diabetes mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk muncul setelah seseorang terpapar COVID-19, sehingga masalah sepenuhnya dan konsekuensi jangka panjangnya mungkin tidak diketahui hingga tahun depan.
Penelitian yang lebih intensif diperlukan untuk membuktikan secara definitif bahwa COVID-19 memicu diabetes dalam skala luas.
"Kami sedang menghadapi 'bentuk diabetes yang sama sekali baru' (diabetes yang muncul karena COVID-19)," kata direktur kedokteran dan sains American Diabetes Association Robert Eckel.
Infografis 7 Gejala Anda Terjangkit Covid-19
Advertisement