Efektivitas Vaksin COVID-19 Pfizer Capai 95 Persen

Analisis terhadap vaksin COVID-19 Pfizer menunjukkan efikasinya mencapai 95 persen.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 19 Nov 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 08:00 WIB
Gambar Ilustrasi Vaksin Virus Corona
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer kembali mengumumkan efiktivitas vaksin COVID-19 buatannya bersama perusahaan asal Jerman, BioNTech. Setelah melakukan analisis uji klinis tahap tiga vaksin COVID-19, didapatkan bahwa efektivitasnya mencapai 95 persen.

"Analisis data menunjukkan tingkat efikasi (kemanjuran) vaksin mencapai 95 persen pada peserta yang belum pernah terinfeksi virus SARS-CoV-2," tulis Pfizer dalam pernyataan di laman resmi perusahaan ini ditulis Rabu, 18 November 2020.

Efikasi vaksin COVID-19 Pfizer - BioNTech ini konsisten pada semua ras, jenis kelamin, dan demografi usia partisipan studi ini.

Hal menarik lainnya adalah pada orang lanjut usia di atas 65, efikasi menunjukkan hingga 94 persen. Lansia merupakan kelompok rentan dalam penularan COVID-19.

Hasil menggembirakan ini keluar setelah analisis awal muncul sekitar seminggu lalu menunjukkan efikasi vaksin COVID-19 90 persen.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut

Bantu Atasi Pandemi

Infografis Pfizer vaksin mRNA Covid-19
Infografis Pfizer vaksin mRNA Covid-19

Pfizer-BioNTech berharap hasil ini mampu membantu dunia mengakhiri pandemi global ini.

"Hasil studi menandai langkah penting dalam perjalanan delapan bulan bersejarah untuk menghasilkan vaksin yang mampu membantu menghancurkan pandemi ini. Kami terus bergerak dengan kecepatan ilmu pengetahuan dalam mengumpulkan data ilmiah," kata Chairman yang juga CEO Pfizer Albert Bourla.

Pencapaian hasil efikasi yang tinggi ini juga menjadi peluang potensi mRNA sebagai obat atau vaksin baru yang menjanjikan.

"Tujuan kami sejak awal adalah merancang dan mengembangkan vaksin yang memiliki perlindungan cepat dan kuat terhadap COVID-19," kata CEO dan Co-founder BioNTech, Ugur Sahin.

Uji klinis tahap tiga vaksin ini dimulai pada 27 Juli 2020 yang melibatkan 43.661 partisipan. Lalu, 41.135 diantaranya sudah menerima suntikan kedua dari vaksinasi pada 13 november lalu.

Partisipan tak hanya dari Amerika Serikat, lokasi uji klinis dilakukan di Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brasil, dan Argentina. Sehingga, partisipan yang terlibat dalam uji klinis vaksin ini hadir dengan keragaman latar belakang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya