7 Jenis Penyakit yang Sering Dijumpai pada Orang Lanjut Usia

Berikut beberapa penyakit yang sering dijumpai pada orang lanjut usia,

oleh Melly Febrida diperbarui 10 Des 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi Lansia
Ilustrasi lansia. (dok. Unsplash.com/Micheile Henderson @micheile)

Liputan6.com, Jakarta Setiap makhluk hidup itu akan menua, termasuk manusia tapi menjadi sehat saat lanjut usia itu adalah pilihan. Dan sejumlah penyakit ini umum dialami para lanjut usia baik pria maupun wanita.

Dokter spesialis penyakit dalam dr Ester Morina Silalahi, SpPD, MKed (PD), FINASIM, mengatakan proses penuaan alias menjadi lanjut usia itu alamiah dan normal. Proses penuaan itu akan menjadi penuaan sehat atau penuaan sakit dipengaruhi banyak faktor dan kondisi kesehatan sejak janin.

“Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh para lanjut usia adalah masalah kesehatan akibat proses penuaan, terjadinya kemunduran fungsi sel-sel tubuh (degeneratif) dan menurunnya fungsi sistem imun tubuh sehingga muncul banyak penyakit degeneratif, gangguan gizi (malnutrisi), penyakit infeksi, masalah kesehatan gigi dan mulut dan lain-lain,” kata Ester dalam buku Maukah Anda Hidup Sehat pada Lanjut Usia?

Berikut beberapa penyakit yang sering dijumpai pada lanjut usia:

1. Hipertensi

Penyakit ini bisa dialami lansia baik perempuan maupun laki-laki. Agar pengobatan hipertensi pada lanjut usia dapat berjalan optimal, Ester merekomendasikan untuk mengimbangi penerapan gaya hidup sebagai perilaku sehari-hari.

“Batasi konsumsi garam, banyak makan sayur dan buah-buahan, melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari dan menjaga berat badan,” ujar Ester.

2. Diabetes melitus

Prevalensi diabetes meningkat seiring bertambahnya umur. Menurut Ester, untuk pengobatannya tetap mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dengan jumlah energi tertenti serta mempertahankan aktivitas olahraga ringan.

3. Pneumonia

Gejala awal pneumonia, lanjut Ester, menurunnya nafsu makan, keluhan akan terlihat seperti nyeri di ulu hati. Keluhan lemas dan lesu akan mendominasi disertai kehilangan minat.

“Gejala pneumonia pada orang lanjut usia tidak selalu berupa batuk, demam, sesak napas. Dalam pemeriksaan laboratorium, sering kali juga tidak muncul leukositosis (sel darah meningkat), namun hanya berupa peningkatan presentase sel darah tepi (sel segmen).

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

Penyakit Jantung

Memicu Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Ilustrasi Penyakit Jantung Credit: freepik.com

4. Gagal jantung kongestif

Hipertensi, penyakit jantung koroner serta diabetes merupakan penyebabgahal jantung tersering pada usia lanjut.

“Gagal jantung dapat dicetuskan oleh infeksi berat terutama di paru seperti pneumonia. Oleh sebab itu semua faktor yang meningkatkan risiko pneumonia harus diminimalkan,” jelas Ester.

5. Infeksi saluran kemih

Gejala awal infeksi saluran kemih pada lansia, kata Ester, menyerupai infeksi pada umumnya. Yakni, berupa penurunan nafsu makan, keluhan seperti nyeri ulu hati, dan mual (sindrom dispepsia). Keluhan lemas dan lesu akan mendominasi disertai kehilangan minat.

“Pada pasien perempuan lanjut usia sering air kemih berwarna keruh sampai bernanah. Perlu dilakukan pemeriksaan biakan urine dan uji resisensu sebelum diberikan antibiotik,” kata Ester.

6. Penyakit paru obstruktif kronik

Penyakit paru obstruktif kronik bisa disebabkan beberapa penyakit, namun apapun penyebabnya harus diupayakan agar usia lanjut terhindar dari eksaserbasi akut,

“Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan eksaserbasi antara lain infeksi saluran pernapasan oleh bakteri maupun virus influeza. Gangguan menelan, tersedak, hygiene gigi mulut yang buruk akan meningkatkan risiko masuknya kuman ke saluran napas,” jelasnya.

7. Osteoarthritis (OA)

Salah satu penyakit degeneratif yang sering menyerang usia lanjut adalah osteoarthritis. Organ yang paling sering terkena adalah lutut, panggul, dan tulang belakang.

“Karena penyakit ini tidak dapat disembuhkan maka pengobatan dengan menghilangkan keluhan nyeri sistomatik dan edukasi serta rehabilitas menjadi sangat penting,” kata Ester.

 

Infografis

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya