Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan butuh solidaritas untuk memastikan semua negara dapat mengakses vaksin COVID-19, terutama negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Ketersediaan dan akses terhadap vaksin Corona menjadi penting untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
Dalam sambutan acara Enhancing Collaboration in Research, Manufacturing, Management of Medicines and Vaccines in the OIC Member States, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, promosi terhadap akses multilateral vaksin Corona melalui Gavi-COVAX Facility sangat dibutuhkan.
Advertisement
Baca Juga
Gavi-COVAX Facility merupakan institusi multilateral yang mengadakan proyek vaksin COVID-19. Indonesia menjadi salah satu dari 92 negara COVAX AMC, yang akan memeroleh vaksin Corona sebesar 3 sampai 20 persen dari jumlah populasi penduduk.
"Saat dunia berlomba untuk menemukan obat-obatan COVID-19 dan vaksin, rasa solidaritas, kemanusiaan, serta kolaborasi dibutuhkan lebih dari sebelumnya untuk mempromosikan multilateral vaksin Corona. Termasuk di antara negara anggota OKI," kata Penny, ditulis Senin (14/12/2020).
"Di tingkat multilateral, kita semua mengetahui COVAX Facility sebagai contoh penting bentuk solidaritas, yang berusaha memastikan semua negara memiliki akses terhadap vaksin COVID-19."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Akses Vaksin COVID-19 yang Aman
Peran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam akses vaksin Corona sangat penting memobilisasi dukungan global.
Negara-negara OKI melalui peran Badan Regulator Obat Nasional (National Medicine Regulatory Authorities/NMRA) di setiap negara memiliki andil yang besar mengawal dan mewujudkan ketersediaan vaksin COVID-19.
"NMRA bersama lembaga penelitian dan produsen vaksin Corona juga harus menjalin kolaborasi dan kemitraan. Tentunya, untuk memastikan bahwa pada akhirnya, kita semua memiliki akses vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu tinggi," terang Penny sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
NMRA OKI dan mitranya memiliki kesempatan untuk memberikan rekomendasi strategis, yang menjadi ujung tombak kemitraan memerangi COVID-19. Sekaligus membangun kemitraan yang berkelanjutan.
Advertisement
BPOM Ajak Bersama Perangi COVID-19
Penny menambahkan, kita dapat bekerja sama secara efektif dalam memerangi pandemi COVID-19. NMRA di negara-negara anggota OKI memiliki dua dokumen pedoman strategis namun praktis, yaitu Deklarasi Jakarta (Jakarta Declaration) dan Rencana Aksi (Plan of Action).
Kedua dokumen ini diadopsi di Jakarta pada tahun 2018 sebagai hasil landmark dari Pertemuan Pertama PTOIC NMRAs.
"Agar kedua dokumen ini berfungsi, kami membutuhkan komitmen yang kuat, solidaritas, dan kolaborasi dari semua NMRA serta pemangku kepentingan terkait. Ini waktunya bagi kita untuk membuat semua tujuan yang dinyatakan di dalam Rencana Aksi menjadi kenyataan," ujar Penny.