IDAI Rilis Jadwal Imunisasi Anak 2020, Apa Beda dengan yang Lama?

Jadwal imunisasi yang baru hadir dengan mempertimbangkan perkembangan berbagai program imunisasi di Indonesia serta rekomendasi World Health Organization (WHO).

oleh Benedikta Desideria diperbarui 19 Des 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2020, 07:00 WIB
Pemberian Imunisasi untuk Anak Sekolah di Kota Depok
Siswa kelas 1 mendapatkan suntikan vaksin tetanus difteri (TD) di SDI Al Hidayah, Cinere, Depok, Jumat (20/11/2020). Program imunisasi kepada pelajar di Kota Depok terus berjalan guna menjaga kesehatan anak dan meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru-baru ini merilis jadwal imunisasi anak usia 0 -18 tahun. Jadwal imunisasi yang baru hadir dengan mempertimbangkan perkembangan berbagai program imunisasi di Indonesia serta rekomendasi World Health Organization (WHO).

"Jadwal imunisasi rekomendasi IDAI tahun 2020 ini mempertimbangkan WHO position paper terbaru untuk berbagai vaksin, Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi, dan kebijakan Kemenkes terkait program imunisasi global," tulis IDAI di laman resmi mereka @idai_ig.

Orangtua tak perlu bingung atau panik dengan jadwal imunisasi yang baru. Perubahan yang ada tidak begitu signifikan hanya bergeser sedikit dibandingkan jadwal rekomendasi IDAI 2017 seperti disampaikan Sekretaris Satuan Tugas Imunisasi IDAI, Prof. DR. dr Soedjatmiko, SpA(K).

"Jadi, perubahan tidak begitu signifikan. Tidak ada perubahan yagn drastis loncat, tidak ada," katanya.

"Don't worry, bapak, ibu," kata dokter yang karib disapa Prof Miko ini dalam IG Live @idai_ig pada Kamis, 17 Desember 2020.

Orangtua bisa mengunduh jadwal imunisasi anak terbaru ini di website IDAI. Meski begitu, rekomendasi ini lebih banyak ditujukan untuk catatan para dokter. "Ini panduan untuk dokter yang lebih banyak."

 

Simak Juga Video Berikut:


Perbedaan

Anak-Anak Saat Divaksin Campak Hingga Polio
Perawat dibantu kader Posyandu menyuntikan vaksin campak, vaksin pentabio berisi vaksin DPT, Hepatitis B dan Haemophilus Influenzae dan Imunisasi Polio terhadap anak di RW 09, Kelurahan Pondok Benda, Tangerang Selatan, Senin (14/12/2020). (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Salah satu perbedaan misalnya bila pada rekomendasi imunisasi 2017, vaksin BCG diberikan sebelum 3 bulan tapi paling optimal 2 bulan. Pada rekomendasi imunisasi 2020 adalah setelah lahir atau sebelum bayi 1 bulan.

Lalu, vaksin IPV untuk perlindungan dari penyakit polio pada rekomendasi 2020 diberikan dua kali. Sementara, pada 2017 hanya sekali. Perubahan ini, kata Miko, karena melihat beberapa studi di Bandung yang menunjukkan bila hanya diberikan satu kali perlindungan terhadap polio virus sero 2 rendah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya