Setelah Temuan Varian Baru COVID-19, Jumlah Infeksi Corona di Afrika Selatan Tembus 1 Juta Kasus

Afrika Selatan menjadi negara pertama di Benua Afrika yang mencatat lebih dari satu juta kasus COVID-19. Negara tersebut mengalami peningkatan kasus setelah beberapa hari umumkan temuan varian baru COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 12:00 WIB
[Fimela] Afrika Selatan
Ilustrasi Afrika Selatan | pexels.com/@pixabay

Liputan6.com, Jakarta Afrika Selatan menjadi negara pertama di Benua Afrika yang mencatat lebih dari satu juta kasus COVID-19.

Dilansir dari laman BBC, Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize pada Minggu (27/12/2020) mengatakan, negaranya mengkonfirmasi, kini total ada 1.004.413 infeksi COVID-19, dan menyebabkan 26.735 orang meninggal sejak kasus pertama di Afrika Selatan ditemukan pada Maret lalu.

Pada pekan lalu, Afrika Selatan mencatat rata-rata kasus harian sebanyak 11.700 kasus baru. Bahkan, pada Rabu sampai Jumat, kasus harian tercatat melebihi 14 ribu kasus. Angka tersebut naik 39 persen dari minggu sebelumnya.

Lonjakan kasus tersebut, terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah Afrika Selatan mengonfirmasi ditemukannya varian baru COVID-19 di negaranya.

Varian baru COVID-19 yang dikenal sebagai SARS-CoV-2 strain B.1.1.7, diyakini mendorong lonjakan kasus tersebut. Hal tersebut diidentifikasi oleh jaringan ilmuwan Afrika Selatan di provinsi Eastern Cape dan kemudian menyebar dengan cepat ke wilayah lain di Afrika Selatan.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Rumah Sakit Kewalahan Terima Pasien Baru

Imbas meningkatnya kasus baru secara drastis, beberapa rumah sakit dan pusat medis di Afrika Selatan dilaporkan mengalami kesulitan dengan banyaknya pasien baru.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, rencananya akan mengumumkan pembatasan yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran virus lebih luas.

Setelah Afrika Selatan, negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak di benua Afrika adalah Maroko, dengan 432.079 kasus dan 7.240 kematian. Diikuti oleh Mesir dengan 131.315 kasus dan 7.352 kematian dan Tunisia dengan 130.230 kasus dan 4.426 kematian.

Untuk diketahui, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian baru COVID-19 pertama kali terdeteksi di Kent County di Inggris pada 21 September lalu, dan kemudian mulai menyebar pada November 2020, sejak saat itu, varian baru COVID-19 menjadi kasus yang paling umum di temukan di Inggris.

 

(Rizki Febianto)

Infografis

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya