Hipertensi Batalkan Vaksinasi COVID-19, Dokter Reisa Ingatkan Pentingnya Kendalikan Tekanan Darah

Dokter Reisa mengingatkan tenaga kesehatan untuk mengontrol tekanan darah sebelum vaksinasi COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Feb 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2021, 13:00 WIB
Reisa Broto Asmoro
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan vaksin adalah bentuk upaya pembuatan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit saat konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Senin (19/10/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta Dokter Reisa Broto Asmoro mengingatkan tenaga kesehatan agar rutin menjaga dan mengendalikan tekanan darah agar vaksinasi COVID-19 bisa dilakukan tanpa perlu ditunda-tunda.

Saat memberikan keterangan pers pada Senin sore, 8 Februari 2021, Reisa mengatakan bahwa hipertensi menjadi masalah kesehatan yang paling banyak membuat tenaga kesehatan batal menerima vaksin Corona ketika dia mengunjungi layanan tersebut.

"Know your number. Kendalikan tekanan darahmu. Ingat bahwa hipertensi dapat dicegah dan dapat diobati," kata Reisa dikutip dari siaran Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (9/2/2021).

Reisa, mengatakan, hipertensi merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit lain seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, dan stroke.

Dia, menambahkan, Organisasi Kesehatan Dunia pada 2015 mencatat bahwa sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi.

"Artinya satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi," kata Reisa.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Kendalikan Hipertensi

Hipertensi
Hipertensi. (Foto: rawpixel from Pixabay )

Sementara menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2018, sebanyak lebih dari 63 juta penduduk di Indonesia mengalami hipertensi.

"Ingat, hipertensi adalah silent killer. Pembunuh diam-diam. Karena seringkali dia tidak menimbulkan keluhan, menimbulkan gejala, sehingga penderitanya tidak tahu bahwa dirinya sedang menyandang hipertensi."

Reisa mengatakan, banyak pasien yang baru tahu dirinya mengalami hipertensi setelah terjadinya komplikasi.

Maka dari itu, ia pun meminta agar tenaga kesehatan untuk mencegah hipertensi dengan mengendalikan perilaku yang berisiko seperti merokok, diet tidak sehat, mengurangi konsumsi garam, gula, dan lemak, serta menambah konsumsi sayur dan buah.

Beberapa faktor lain misalnya obesitas, kurang aktivitas fisik, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan stres.

"Sekali lagi saya ingatkan untuk know your number, know yourself. Ketahui tekanan darah Anda. Pahami kondisi kesehatan kita semua, cegah dan obati."

"Tentunya untuk semua teman-teman nakes yang saya hormati, manfaatkan program vaksinasi COVID-19 ini sebaik-baiknya. Jangan sampai terlewatkan dan siapkan kesehatan kita sebaik mungkin, seprima mungkin," imbuh Reisa.

Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19?

Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya