Menkes Budi Gunadi: Maret-April 2021, Pengiriman Vaksin AstraZeneca Tertunda

Pengiriman Vaksin AstraZeneca sementara tertunda menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Mar 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 08:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (26/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan, pengiriman vaksin AstraZeneca tertunda pada periode Maret-April 2021. Dalam hal ini, ada hambatan pengiriman vaksin AstraZeneca dari rencana semula yang sudah dijadwalkan.

Rencana pengiriman vaksin AstraZeneca tertunda dalam dua kali pengiriman. Ini akibat embargo vaksin COVID-19 di India.

"Jadwalnya, kita dapat vaksin gratis dari COVAX-GAVI. Kita sudah dapat kemarin (8 Maret) vaksin AstraZeneca gratis 1,1 juta dosis. Rencananya, kita dapat (terima pengiriman) 2,5 jutanya pada 22 Maret 2021," kata Budi saat diskusi daring baru-baru ini, ditulis Senin, 29 Maret 2021.

"Kemudian April nanti, kita akan dapat lagi 7,8 juta dosis. Ternyata ditunda, karena ada isu India embargo vaksin, Budi melanjutkan.

Adanya embargo vaksin COVID-19 di India dilatarbelakangi negara tersebut sedang mengalami kenaikan kasus COVID-19. Situasi saat ini pun sejumlah negara di dunia mengalami lonjakan kasus COVID-19, sehingga mereka tidak mengizinkan vaksin keluar (mengirim keluar) dari negaranya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Indonesia Upayakan Vaksin AstraZeneca Bisa Dikirim Mei atau Juni 2021

FOTO: Layanan Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI Depok
Petugas medis memeriksa kondisi lansia saat vaksinasi COV-19 secara drive thru di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). XL Axiata bekerja sama dengan RSUI yang didukung Kemenkes dan Pemkot Depok menggelar program Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit untuk lansia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

India mempunyai kemampuan produksi vaksin AstraZeneca paling besar di dunia. Pihak COVAX-GAVI sedang berupaya menjadwalkan ulang pengiriman vaksin AstraZeneca ke sejumlah negara, termasuk jadwal ke Indonesia.

Upaya yang dilakukan demi kepastian ketersediaan vaksin AstraZeneca, jelas Budi Gunadi Sadikin, dirinya bersama Kementerian Luar Negeri akan membicarakan hal tersebut. Agar Indonesia dapat menerima vaksin AstraZeneca pada Mei 2021 meski sedikit.

"Kami masih mencoba melobi GAVI-COVAX bersama Kementerian Luar Negeri untuk memastikan at least ada yang bisa kita dapat enggak dari GAVI, meskipun (vaksin AstraZeneca) sedikit pada bulan April 2021. Karena April ini, kita hanya mendapat 7,8 juta dosislah dari Sinovac," katanya.

Diharapkan hasil melobi GAVI-COVAX, yang juga dilakukan dengan pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berupaya vaksin AstraZeneca bisa dikirim ke Indonesia pada Mei atau Juni 2021.

"Nanti Saya bersama Menlu segera membicarakan ini dengan WHO. Mudah-mudahan, Mei atau Juni sudah bisa lagi dilakukan pengiriman," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya