Liputan6.com, Jakarta - Ibu hamil yang rutin melakukan latihan fisik selama kehamilan dapat mengurangi risiko obesitas dan diabetes tipe 2 pada bayi yang akan dilahirkannya. Hal ini dikemukakan dalam sebuah penelitian yang dipimpin peneliti dari Joslin Diabetes Center di Harvard Medical School.
Menurut para peneliti, kuncinya terletak pada protein yang disebut SOD3, vitamin D, dan olahraga yang cukup. Dengan memahami bagaimana latihan fisik saat hamil dapat mengarah pada intervensi yang mencegah penularan penyakit tersebut dari generasi ke generasi seperti yang dilansir dari Science Daily.
Baca Juga
"Kami menunjukkan bagaimana latihan fisik selama kehamilan, dalam kombinasi dengan kadar vitamin D yang memadai dapat meningkatkan kadar protein turunan plasenta yang disebut SOD3 (superoksida dismutase 3). Dan, melalui sejumlah langkah, ini akan meningkatkan toleransi glukosa pada keturunan," kata ketua peneliti dari Joslin Diabetes Center, Laurie Goodyear.
Advertisement
Laurie menyebut bahwa risiko obesitas dan diabetes tipe 2 dapat berasal dari masa kritis perkembangan prenatal, sehingga latihan fisik selama kehamilan mungkin memiliki manfaat bagi sistem metabolik untuk keturunan seiring bertambahnya usia.
"Secara khusus, ada kekhawatiran nyata bahwa peningkatan tingkat obesitas yang terlihat pada wanita usia subur akan menularkan risiko penyakit ke generasi berikutnya. Penting untuk dipahami bahwa jika hal ini tidak diatasi, angka diabetes dan obesitas hanya akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang,"Â katanya.
Simak Juga Video Berikut
Olahraga Tingkatkan Kadar SOD3
Meskipun sebagian besar penelitian dilakukan pada tikus hamil, peneliti juga mengamati kadar SOD3 pada wanita hamil. Mereka menemukan bahwa wanita hamil yang berolahraga lebih banyak memiliki kadar SOD3 serum dan plasenta yang lebih tinggi.
Namun, tak hanya olahraga, makanan yang dikonsumsi sang ibu juga harus cukup kadar vitamin D untuk memengaruhi kadar SOD3 plasenta.
"Data kami menunjukkan bahwa olahraga yang dikombinasikan dengan tingkat vitamin D yang optimal mungkin sangat bermanfaat selama trismester kedua kehamilan," kata salah satu anggota tim penelitian Joji Kusuyama.Â
"Walaupun kami tidak dapat memastikan hal ini dengan temuan saat ini, kami sekarang berencana untuk melihat secara rinci bagaimana diet dan jenis latihan fisik serta waktu dapat dioptimalkan dengan pengukuran SOD3 serum ibu untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi keturunan," tambahnya.
Â
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Advertisement