WHO Minta Dunia Waspada Lonjakan Kasus COVID-19 pada Usia 25 hingga 59

WHO mengatakan bahwa peningkatan infeksi COVID-19 di kelompok usia yang lebih muda kemungkinan karena adanya varian baru serta percampuran sosial

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Apr 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 11:00 WIB
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)

Liputan6.com, Jakarta - World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 melonjak selama delapan pekan berturut-turut. Mereka juga mengkhawatirkan tingkat infeksi virus corona dan rawat inap pada kelompok usia produktif.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa angka kematian COVID-19 melonjak selama lima pekan berturut-turut, dengan lebih dari 3 juta orang meninggal dunia telah dilaporkan.

"Butuh 9 bulan untuk mencapai 1 juta kematian, 4 bulan mencapai 2 juta, dan 3 bulan mencapai 3 juta," kata Tedros dalam konferensi persnya di Jenewa pada Senin awal pekan ini.

dikutip dari laman WHO pada Rabu (21/4/2021), Tedros mengatakan bahwa tiap-tiap kematian dalam angka tersebut merupakan tragedi baik bagi keluarga, komunitas, serta negara.

Selain itu, Tedros menyebutkan bahwa infeksi dan rawat inap di antara orang berusia 25 sampai 59 tahun meningkat "pada tingkat yang mengkhawatirkan."

"Mungkin akibat dari varian yang sangat mudah menular dan peningkatan percampuran sosial di antara orang dewasa yang lebih muda," kata Tedros.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Tingkat Penularan di Semua Kelompok Usia

Kematian Corona di India Melesat
Seorang perempuan dan anak melihat ke luar jendela bus saat mereka berangkat menuju desanya setelah lockdown diberlakukan di ibu kota India, New Delhi, Selasa (20/4/2021). India melaporkan 259.170 infeksi baru dan 1.761 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Manish Swarup)

Epidemiolog WHO Maria Van Kerkhove dalam pertemuan yang sama mengungkapkan bahwa lonjakan infeksi COVID-19 yang terjadi akhir-akhir ini, terlihat di kelompok usia yang sebelumnya lebih sedikit terdampak pandemi.

"Kami melihat peningkatan tingkat penularan di semua kelompok usia," kata Van kerkhove.

Ia menambahkan, sekitar 5,2 juta kasus dilaporkan pada pekan lalu. Angka ini merupakan peningkatan mingguan yang tertinggi sejak dimulainya pandemi virus corona. "

Kami melihat sedikit perubahan usia di beberapa negara, didorong oleh percampuran sosial," tambahnya.

Tedros pun menegaskan bahwa saat ini sudah ada cara untuk dapat mengendalikan pandemi COVID-19. "Kita punya alat untuk mengendalikan pandemi ini dalam hitungan bulan, jika kita menerapkannya secara konsisten dan adil," ujarnya.

Mengutip data Worldometers pada Rabu, 21 April 2021, pukul 09:28 pagi, jumlah kasus COVID-19 di dunia mencapai 143.542.550, dengan 3.057.541 orang meninggal, dan 121.896.157 dinyatakan sembuh.

Tiga negara dengan total kasus COVID-19 tertinggi adalah Amerika Serikat, India, dan Brasil.

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya