Ledakan Kasus COVID-19 India, Jumlah Anak Terinfeksi Corona Meningkat

Di salah satu rumah sakit terjadi peningkatan jumlah anak yang dirawat karena COVID-19 hingga lima kali lipat dari tahun lalu.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 21 Apr 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 07:00 WIB
FOTO: Infeksi COVID-19 di India Tembus 1 Juta Kasus
Seorang pria menggendong anak saat menunggu untuk berkonsultasi dengan dokter di fasilitas skrining COVID-19 di Jammu, India. (AP Photo/Channi Anand)

Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan kasus COVID-19 yang sedang berlangsung di India juga memengaruhi kesehatan anak. Beberapa rumah sakit di negara tersebut melaporkan peningkatan jumlah anak usia 1-5 tahun yang dirawat di pusat layanan kesehatan.

"Virus ini menyebar ke kelompok usia anak dalam lonjakan kasus COVID-19 kali ini. Jumlah anak yang datang ke rumah sakit dengan COVID-19 meningkat lima kali lipat dibanding tahun lalu," kata dokter spesialis anak Dhiren Gupta dari Sir Ganga Ram Hospital mengutip India Express, Selasa (20/4/2021).

Dhiren juga bercerita bahwa rumah sakit tempatnya bekerja juga merawat bayi tiga bulan yang dirawat di ICU karena terinfeksi virus SARS-CoV-2 dan pneumonia.Namun, memang yang paling banyak adalah anak-anak dan remaja.

"Kelompok usia yang paling terpengaruh adalah satu-lima tahun," kata Dhiren lagi.

Di rumah sakit berbeda, Fortis Hospital Vasant Kunj juga menyatakan hal serupa. Terjadi kenaikan kasus COVID-19 pada usia anak yang perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun, kenaikan kasus di rumah sakit ini tidak signifikan tapi data menunjukkan memang ada tren kenaikan dibanding tahun lalu.

"Kami mendapatkan lebih banyak pasien anak saat ini. Ada di semua kelompok umur anak. Anak yang terpapar COVID-19 paling muda berusia enam minggu," kata Director Pediatric and Neonatology at Fortis Hospital Vasant Kunj, Rahul Nagpal.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

Penyebab

FOTO: Kasus COVID-19 Meledak, New Delhi Berlakukan Lockdown
Petugas kesehatan beristirahat saat sela-sela mengkremasi korban COVID-19 di New Delhi, India, Senin (19/4/2021). New Delhi memberlakukan lockdown selama seminggu untuk mencegah runtuhnya sistem kesehatan di tengah ledakan kasus COVID-19. (AP Photo/Manish Swarup)

Para pakar berpendapat adanya kenaikan kasus anak terinfeksi COVID-19 pada waktu ini karena perilaku masyarakat yang kendur terhadap protokol kesehatan beberapa waktu terakhir. Memang tingkat keparahan pada anak yang terserang virus SARS-CoV-2 tidak separah orang tua tapi dokter mengingatkan agar setiap keluarga patuh menjalankan protokol kesehatan.

"Jika masyarakat melakukan upaya pencegahan (dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan) jumlah kasusnya jauh lebih sedikit. Namun, pada lonjakan kasus kali ini berpengaruh pada anak, terutama anak di bawah lima tahun yang tertular dari orang dewasa," kata Direktur Max Super Speciality Hospital, AJ Chitkara.

Kondisi anak saat terpapar COVID-19 memang tidak separah pada orangtua. Namun, bukan berarti mereka tidak menderita seperti disampaikan Chitkara.

"Jika anak demam lebih dari tiga hari, menolak makan, bernapas dengan berat, sakit perut atau diare parah, segera ke dokter," pesan Chitkara lagi.

Per Selasa, 20 April 2021 dilaporkan ada tambahan 259.170 kasus baru COVID-19. Hal ini membuat total kasus COVID-19 di India menjadi 15.321.089.

Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak.

Infografis  Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya