Liputan6.com, Jakarta Hidangan Lebaran seperti opor ayam atau rendang yang mengandung santan tidak baik buat kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Untuk itu, pakar memberikan beberapa tips agar makanan khas Idul Fitri bisa tetap dikonsumsi dengan cara yang lebih sehat.
Christina Andhika Setyani, Kepala Unit Gizi Mayapada Hospital Kuningan, mengatakan bahwa santan dapat digantikan dengan susu skim atau susu rendah lemak, susu kedelai, bahkan kemiri.
Baca Juga
Christina menjelaskan, santan memang tidak mengandung kolesterol, tetapi mengandung asam lemak dan trigliserid yang dapat dibakar oleh tubuh. Jika santan diolah dalam waktu lama dan dihangatkan, lemak yang ada di santan berubah menjadi lemak jenuh.
Advertisement
Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar LDL (lemak jahat). Banyaknya LDL dalam darah bisa menimbulkan penumpukan lemak di pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan aliran darah ke jantung dan otak, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dalam keterangan yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (14/5/2021), susu skim atau susu kedelai dapat menggantikan rasa gurih santan dengan rasa yang tidak kalah enak. Namun, masyarakat harus tetap memperhatikan jumlah penggunaan dan cara memasaknya.
"Susu skim dan susu kedelai memilki protein yang lebih tinggi daripada santan sehingga jika dimasak terlalu lama dan terlalu sering dipanaskan protein yang terkandung di dalamnya akan rusak akibat panas," kata Christina.
Maka dari itu, dia menyarankan agar susu skim atau rendah lemak, serta susu kedelai, dimasukkan terakhir saat masakan hampir matang. Trik lainnya adalah dengan menggunakan jenis daging yang rendah lemak atau ayam tanpa kulit.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Memilih Bahan Makanan yang Lebih Sehat
Christina mengatakan, hidangan Lebaran lain yang harus diperhatikan adalah porsi ketupat atau lontong yang dikonsumsi. Di beberapa daerah, ketupat sering direbus selama dua sampai empat jam dengan santan untuk memberikan rasa gurih dan tekstur yang padat.
Sementara lontong, biasanya dikukus dengan waktu yang lebih singkat sehingga teksturnya lebih lunak daripada ketupat. Meski sama-sama berbahan dasar beras, Christina menjelaskan ada perbedaan nilai gizi dari keduanya.
"Pilihan mana yang lebih sehat dan lebih baik untuk dikonsumsi akan dikembalikan lagi kepada porsi dan teman makannya," katanya Christina.
Selain itu, untuk makanan seperti opor ayam, rendang, sambal goreng hati kentang yang mengandung lemak tinggi dan rendah serat, Christina merekomendasikan penggunaan bahan makanan yang lebih ramah bagi tubuh.
"Dengan pemilihan jenis bahan makanan yang lebih ramah kesehatan tentunya akan sangat membantu tubuh untuk menjadi lebih sehat," ujarnya.
"Setelah sebulan berpuasa dan mendapatkan manfaat seperti mendapatkan berat badan ideal tentunya kita tidak ingin berat badan yang sudah ideal bisa kembali melonjak naik hanya dengan makan makanan yang tinggi lemak dan rendah serat."
Christina menegaskan bahwa mengatur porsi dan jenis makanan adalah kuncinya. Tidak lupa, ia mengingatkan agar masyarakat selalu menyertakan serat yang terkandung dalam sayur dan buah dalam komposisi makanan. Selain itu, batasi juga asupan gula dan lemak.Â
Advertisement