Masih Ragu Divaksin AstraZeneca, Jubir Reisa: Jangan Sampai Termakan Hoaks

Masyarakat masih ragu divaksin AstraZeneca, Jubir Reisa tegaskan jangan sampai termakan hoaks.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Mei 2021, 16:10 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2021, 15:31 WIB
Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua Dimulai
Seorang wanita menjalani vaksinasi COVID-19 di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang di blok A, B, F, dan G. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Terkait keraguan masyarakat divaksin AstraZeneca, Juru Bicara Vaksinasi Reisa Broto Asmoro menegaskan, jangan sampai termakan hoaks. 

Keraguan masyarakat terhadap vaksin AstraZeneca cukup ramai diperbincangkan menyusul terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) fatal. Hal ini berujung penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

"Kalau masyarakat masih ragu divaksin AstraZeneca, terlebih lagi terkait punya riwayat pengentalan darah ya boleh melakukan pemeriksaan diri dulu. Tapi tidak perlu ketakutan," ujar Reisa saat temu media Apa Syarat agar Vaksinasi Ampuh Menghentikan Pandemi? pada Jumat, 21 Mei 2021.

"Jangan sampai termakan hoaks. Carilah informasi yang benar. Ada banyak hoaks beredar mengenai efek samping vaksin COVID-19 yang sebenarnya tidak betul."

Saat ini, yang dihentikan sementara hanya batch CTMAV547 vaksin AstraZeneca sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Batch CTMAV547 berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema COVAX Facility/WHO.

"Memang ada prosedur yang harus dijalankan ketika ada laporan KIPI serius. Ya, ada tindak lanjutnya. Salah satunya pengujian dari BPOM soal toksisitas dan sterilitas dari vaksin," Reisa melanjutkan.

"Dan ini dilakukan 1-2 minggu. Langkah ini adalah upaya kehati-hatian dari Pemerintah agar tidak ada jatuh korban lagi kalau memang terbukti dan sampai sekarang kan masih proses investigasi."

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Vaksin AstraZeneca Banyak Digunakan di Eropa

FOTO: Program Vaksinasi COVID-19 Jadi Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 2021
Petugas mendata pedagang saat vaksinasi COVID-19 di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Menkeu Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada pada 4,5-5,3 persen karena adanya dukungan program vaksinasi COVID-19 sebagai penentu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah pun menjamin vaksin COVID-19 yang disuntikkan kepada masyarakat itu aman. Ketika ada KIPI, tindak lanjut investigasi dilakukan sampai menemukan bukti-bukti kuat, apakah kasus yang terjadi berkaitan dengan vaksin atau tidak.

Reisa Broto Asmoro menambahkan, yang perlu masyarakat ketahui, vaksin AstraZeneca banyak digunakan di negara Eropa. Manfaat vaksin AstraZeneca lebih banyak daripada efek samping.

"Tenang saja, vaksin AstraZeneca ini kan sudah terdaftar masuk izin darurat Emergency Use Listing Procedure (EUL) WHO. Penggunaan vaksin ini terbanyak di dunia, khususnya di Eropa dan sudah terbukti berhasil menekan kasus baru COVID-19," tambahnya.

"Poin utamanya, Pemerintah terus memastikan keamanan, mutu dan khasiatnya. Lagi pula vaksin AstraZeneca sudah ada izin darurat Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta rekomendasi WHO. Masyarakat enggak usah ragu lagi."

Reisa yang juga Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini pun meminta masyarakat memanfaatkan vaksin COVID-19. "Manfaatkanlah yang sekarang, karena makin cepat terlindungi, makin baik juga," ucapnya.

Infografis 7 Cara Aman Naik Transportasi Publik Saat Pandemi

Infografis 7 Cara Aman Naik Transportasi Publik Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 7 Cara Aman Naik Transportasi Publik Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya