Kemenkes: Lansia Tetap Aset Besar Bagi Negara

Kehadiran lansia yang sehat secara fisik dan psikologis di tengah-tengah keluarga secara tidak langsung membuat negara terjamin secara produktivitasnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Jun 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2021, 13:00 WIB
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono tentang lansia(Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa orang lanjut usia (lansia) tetaplah aset besar bagi negara. Kehadiran lansia yang sehat secara fisik dan psikologis di tengah-tengah keluarga secara tidak langsung membuat negara terjamin secara produktivitasnya.

"Dengan adanya lansia di tengah-tengah keluar akan memberikan kontribusi secara sosial kepada keluarga, lalu memberikan semangat kepada keluarga, dan akan memberikan kebahagiaan kepada keluarga," kata Dante dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2021.

Di Indonesia saat ini ada 10 persen dari total penduduk atau sekitar 20 juta orang lansia. Dalam 5 tahun mendatang, angka itu menjadi 33 juta.

"Secara jumlah, lansia masih bisa memberikan kontribusi secara sosial dalam pembangunan secara keseluruhan," katanya.

Guna mendukung kesehatan lansia, pemerintah menghadirkan sistem kesehatan bagi lansia atau long term care. Namun, bukan cuma lansia, calon lansia juga bisa menggunakan fasiltas tersebut. Penting sebelum masuk lansia sudah mengetahui kondisi kesehatan. Pralansia yang sehat akan menjamin masuk menjadi lansia yang sehat juga seperti disamapikan Dante.

"Maka upaya deteksi penyakit dan mengenal faktor risiko harus dimulai sebelum masuk lansia," kata Dante.

Pemerintah saat ini juga memprioritaskan lansia dalam program vaksinasi COVID-19 agar terlindungi dari infeksi virus SARS-CoV-2. Data menunjukkan lansia lebih rentan mengalami kondisi berat bila terpapar COVID-19.

Pemberian Vaksin Massal untuk Warga Lansia Non KTP DKI
Pasangan lansia berjalan menuju meja skrining sebelum mengikuti vaksinasi COVID-19 i Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021). Program vaksinasi itu berlaku bagi lansia pemegang KTP dalam dan luar DKI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah saat ini juga memprioritaskan lansia dalam program vaksinasi COVID-19 agar terlindungi dari infeksi virus SARS-CoV-2. Data menunjukkan lansia lebih rentan mengalami kondisi berat bila terpapar COVID-19.

Cakupan vaksinasi COVID-19 pada lansia memang masih jauh dari target yakni 16 persen. Namun, beragam cara dilakukan agar bisa lebih banyak lansia yang divaksin. Seperti program bawa dua lansia satu anak muda divaksin, jemput bola ke tempat berkumpulnya lansia, serta menuju ke fasilitas umum yang sering didatangi lansia.

 


Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19.

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya