Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Sinovac atau CoronaVac mengantongi izin penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa 1 Juni 2021.
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech Ltd, China, bersanding dengan lima vaksin lain yang sudah duluan masuk emergency use listing (EUL) WHO.
Saat ini, vaksin Sinovac telah digunakan dalam program vaksinasi COVID nasional di Indonesia.
Advertisement
Inilah sederet fakta tentang vaksin Sinovac yang perlu Anda tahu, dirangkum Health Liputan6.com dari situs resmi WHO pada Jumat, 4 Juni 2021.
Siapa saja yang boleh menerima vaksin Sinovac?
Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO terkait Imunisasi (SAGE) merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac pada wanita menyusui, seperti pada orang dewasa lainnya.
Baca Juga
WHO tidak merekomendasikan ibu berhenti memberikan ASI setelah vaksinasi.
Dan, SAGE menyebut bahwa vaksin COVID-19 Sinovac tidak direkomendasikan untuk orang berumur kurang dari 18 tahun, menunggu hasil penelitian lebih lanjut pada kelompok usia tersebut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini
Vaksin COVID-19 Sinovac Aman untuk Wanita Hamil?
Data yang tersedia tentang vaksin Sinovac untuk wanita hamil tidak cukup untuk menilai kemanjuran atau kemungkinan risiko terkait vaksin pada kehamilan.
Namun, SAGE menjelaskan bahwa vaksin Corona satu ini merupakan vaksin in-active dengan adjuvan yang umum digunakan pada banyak vaksin lain dengan profil keamanan yang terdokumentasi dengan baik, seperti vaksin Hepatitis B dan Tatanus, termasuk pada wanita hamil.
Oleh sebab itu, efektivitas vaksin Sinovac pada wanita hamil diharapkan sebanding dengan yang diamati pada wanita tidak hamil dengan usia yang sama.
SAGE, mengatakan, penelitian lebih lanjut diharapkan untuk mengevaluasi keamanan dan imunogenisitas pada wanita hamil.
Sementara ini WHO merekomendasikan penggunaan CoronaVac pada wanita hamil ketika manfaat vaksinasi bagi perempuan mengandung lebih besar daripada potensi risikonya.
Advertisement
Berapa Dosis Vaksin Sinovac yang Dianjurkan?
SAGE merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac sebanyak dua dosis yang diberikan secara intramuskular. Dengan jarak dua hingga empat minggu setelah menerima dosis pertama.
Jika dosis kedua diberikan kurang dari dua minggu setelah dosis pertama, tidak perlu diulang.
Akan tetapi ketika pemberian dosis kedua tertunda hingga lebih dari empat minggu atau sebulan, itu harus diberikan sesegera mungkin.
Bagaimana vaksin Sinovac dibandingkan vaksin COVID-19 lain seperti Moderna, Sinopharm, AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson ?
SAGE, mengatakan, tidak dapat membandingkan vaksin secara langsung karena perbedaan pendekatan yang diambil dalam merancang studi masing-masing.
Hanya saja, secara keseluruhan, semua vaksin COVID-19 yang telah mengantongi izin penggunaan darurat WHO sangat efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap akibat COVID-19.
Apakah Vaksin Sinovac Aman?
SAGE menekankan telah menilai data kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin Sinovac secara menyeluruh dan telah merekomendasikan penggunaan untuk orang berumur 18 tahun ke atas.
SAGE menyebut bahwa data keamanan saat ini terbatas untuk orang yang berusia 60 ke atas.
Namun, sebagai bagian dari proses EUL, Sinovac Biotech Ltd telah berkomitmen untuk terus mengirimkan data tentang keamanan, kemanjuran, dan kualitas dalam uji coba dan peluncuran vaksin yang sedang berlangsung pada banyak populasi, termasuk orang dewasa yang lebih tua.
Advertisement