Vaksin Sinovac Kantongi Izin WHO, Wamenkes Dante Berharap Masyarakat Lebih Pede Divaksin

Kepercayaan terhadap vaksin Sinovac diharapkan meningkat usai vaksin Corona dari China mengantongi izin WHO

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Jun 2021, 16:34 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2021, 12:39 WIB
Vaksinasi Covid-19 Nakes Lansia Tahap Pertama
Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Sinovac Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, berharap tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Sinovac meningkat usai produk farmasi asal China tersebut mengantongi izin penggunaan darurat (emergency use listing/EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dengan kepercayaan yang meningkat, kata Dante, diharapkan bisa mendongkrak jumlah orang termasuk lanjut usia yang ikut vaksinasi COVID-19. 

"Mudah-mudahan dengan adanya EUL dari WHO ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarkat terhadap platform tertentu dalam hal ini vaksin Sinovac. Sehingga masyarakat lebih pede (percaya diri) termasuk membawa lansia ke fasilitas vaksinasi yang sudah kita bangun," kata Dante.

Dengan adanya EUL WHO untuk vaksin Sinovac, Dante juga berharap masyarakat semakin yakin bahwa vaksinasi COVID itu aman. Terkhusus untuk lansia, data-data menunjukkan bahwa vaksinasi COVID-19 untuk lansia lebih aman dibandingkan usia lebih muda.

"Iya. Ini soal trust, kepercayaan terhadap vaksinasi, bahwa vaksinasi itu aman," kata Dante di sesi peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2021 secara daring pada Kamis (3/6/2021).

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Vaksin COVID-19 yang Masuk EUL WHO

Vaksinasi Massal di Klaster Covid-19 Cilangkap
Ekspresi seorang warga sebelum divaksin di MTs As-Syafiiyah, Cilangkap, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Vaksinasi massal bagi warga RT 03/RW 03 Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur menggunakan vaksin produksi AstraZeneca. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, WHO telah memvalidasi penggunaan darurat vaksin Sinovac pada 1 Juni 2021. Disampaikan Direktur Jenderal WHO, penambahan Sinovac ke dalam EUL akan semakin membuka kesetaraan akses terhadap vaksin COVID-19. Vaksin Sinovac akan juga didapatkan melalui Covax Facility, kerjasama antarnegara yang memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin.

Vaksin AstraZeneca yang juga digunakan pemerintah Indonesia dalam program vaksinasi COVID-19 juga telah mendapat EUL WHO. Vaksin buatan SKBio Korea Selatan dan The Serum Institute India. EUL diberikan pada 15 Februari 2021.

Selain Sinovac dan AstraZeneca, WHO telah menerbitkan EUL untuk vaksin Pfizer, Moderna dan Sinopharm.

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya