Pasien COVID-19 Melonjak, RSUD Bandung Dirikan Tenda Darurat untuk Perawatan

Pendirian tenda pada kemarin malam itu, guna memisahkan pasien COVID-19 yang bergejala ringan dan berat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD)

oleh Arie Nugraha diperbarui 01 Jul 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2021, 15:00 WIB
Tenda BNPB didirikan di RSUD Kota Bandung untuk mengantisipasi kenaikan jumlah pasien COVID-19, Kamis, 1 Juli 2021.(Arie Nugraha)
Tenda BNPB didirikan di RSUD Kota Bandung untuk mengantisipasi kenaikan jumlah pasien COVID-19, Kamis, 1 Juli 2021.(Arie Nugraha)

Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Jawa Barat mendirikan tenda perawatan pasien COVID-19. Itu dilakukan karena terus meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi penyakit serupa.

Menurut Kepala Bagian Umum RSUD Kota Bandung Holidon, pendirian tenda pada kemarin malam (Rabu, 30 Juni 2021) itu, guna memisahkan pasien COVID-19 yang bergejala ringan dan berat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Sehingga nanti kalau memang ini diperlukan kita gunakan. Kapasitas sekitar 6 - 12 tempat tidur. Ini masih akan kita siapkan tempat tidurnya karena terbatas juga. Kalau di IGD saya belum bisa memantau yang jelas penuh,” ujar Holidon kepada Liputan6.com di RSUD Kota Bandung, Kamis, 1 Juli 2021.

Holidon mengatakan kapasitas perawatan pasien di IGD RSUD Kota Bandung maksimal sebanyak 20 pasien. Kini seluruhnya telah terisi semua.

Holidon mengatakan sementara untuk pasien di ruang rawat inap ring satu dan dua telah penuh terisi. Hingga tanggal 30 Juni 2021, keterisian ranjang pasien COVID-19 di RSUD Kota Bandung sebesar 90.91 persen.

“Jadi nanti kalau dari IGD ini (pasien) akan dimasukkan ke ruang perawatan apabila memang perlu dirawat. Tapi dia harus menunggu dahulu, kepulangan yang dari ruang perawatan. Jadi waiting list lah, tapi ditangani dulu di IGD,” kata Holidon.

 

VIDEOGRAFIS: Mengenal Virus Corona Delta


Beberapa Staf Terinfeksi COVID-19

Holidon menyampaikan kini RSUD Kota Bandung kewalahan menangani pasien COVID-19. Apalagi banyak tenaga kesehatan yang terinfeksi.

Kendala yang paling terasa yaitu kurangnya sopir ambulan. Dari sembilan orang sopir ambulans, lima diantaranya terpapar COVID-19.

“Sementara banyak pasien yang harus dijemput dan tingginya angka kematian karena COVID-19. Belum lagi antrinya di lokasi pemakaman khusus COVID-19 di Cikadut sehingga waktu banyak yang tersita,” ucap Holidon.

RSUD Kota Bandung meminta bantuan dari pemerintah segera. Selain terkendala SDM, lokasi RSUD Kota Bandung juga tidak cukup luas.

Akibatnya arus kendaraan pasien, pengangkutan oksigen dan ambulan sedikit terhambat. Pendirian tenda darurat perawatan pasien COVID-19 pun menyita lahan parkir kendaraan


Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta.

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya