Kasus COVID-19 Indonesia Turun 92 Persen dari Puncak Lonjakan Juli 2021

Angka terkonfirmasi COVID-19 Indonesia turun 92 persen dari puncak lonjakan kasus pada Juli 2021.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Sep 2021, 20:04 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 17:00 WIB
FOTO: Angka Kesembuhan Pasien COVID-19 di Jakarta Meningkat
Warga berjalan dekat mural imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan di Jakarta, Selasa (20/7/2021). Kementerian Kesehatan mencatat pasien COVID-19 di Jakarta yang sembuh pada 19 Juli 2021 sebanyak 12.674 atau meningkat dibandingkan 18 Juli 2021 sebanyak 11.857 orang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan COVID-19 di Indonesia menurun mencapai 92 persen dari puncak lonjakan kasus pada Juli 2021. Kabar baik tersebut seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang berlanjut ke PPKM berlevel.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, sejak diberlakukan PPKM Darurat, diikuti dengan Instruksi Kementerian Dalam Negeri terlihat penurunan pelaporan kasus konfirmasi positif COVID-19.

"Sesuai Instruksi Kemendagri dengan meningkatkan pemeriksaan (testing) di semua wilayah provinsi dan kabupaten/kota, maka puncak kasus dilaporkan pada tanggal 15 Juli berjumlah 43.925 kasus sehari," ungkap Nadia saat konferensi pers, ditulis Jumat (10/9/2021).

"Per 7 September 2021, sudah turun sebesar 92 persen dibandingkan dengan puncak pada tanggal 15 Juli tersebut."

Menilik perkembangan COVID-19 yang menurun, Nadia menekankan, upaya akan terus dilakukan Pemerintah untuk menekan laju penularan, angka kesakitan, dan kematian akibat COVID-19.

"Tentunya, upaya penguatan 3T (testing, tracing, treatment), kepatuhan protokol kesehatan, dan juga vaksinasi," tegasnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Puncak Kasus COVID-19 Pertama Kali Terjadi di Jawa-Bali

Kamar Isolasi Pasien Covid-19 di Graha Wisata TMII Penuh
Ambulans yang membawa pasien OTG Covid-19 di Graha Wisata TMII, Jakarta, Selasa (22/6/2021). Lonjakan kasus aktif Corona menyebabkan kapasitas kamar isolasi pasien OTG Covid-19 di Graha Wisata TMII telah terisi penuh usai pada hari ini tercatat kedatangan 6 pasien. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Adanya penurunan tren penambahan kasus COVID-19 secara nasional dapat dikategorikan ke dalam kelompok berdasarkan situasi geografis atau regional. Saat ini, penurunan insiden kasus COVID-19 terjadi di seluruh regional Indonesia, dengan puncak rata-rata dimulai pada Juli 2021.

"Kita lihat puncak (lonjakan kasus COVID-19) terjadi pertama kalinya di regional Jawa dan Bali. Ini konsisten dengan temuan atau meluasnya Varian Delta di wilayah tersebut," jelas Siti Nadia Tarmizi.

"Puncak selanjutnya, terjadi di regional Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Ini juga konsisten dengan pola penyebaran Varian Delta yang memang memiliki tingkat penularannya sangat tinggi."

Pemantauan varian virus Corona pun terus dilakukan Kemenkes.

"Kami memantau varian virus Corona apa saja yang bersirkulasi di masyarakat. Karena ini akan sangat berpengaruh pada kebijakan dan intervensi yang akan diambil, seperti PPKM yang telah kita terapkan di awal Juli 2021," pungkas Nadia.

Infografis Ayo Jaga Diri dan Kelola Stres Saat Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jaga Diri dan Kelola Stres Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Ayo Jaga Diri dan Kelola Stres Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya