Nasib Tenaga Kesehatan di Papua Korban Penyerangan KKB

Tenaga kesehatan Puskesmas Distrik Kiwiwrok, Papua, diserang Kelompok Kriminal Bersenjata

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Sep 2021, 08:21 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2021, 07:31 WIB
Pembakaran Puskesmas Kiwirok
Usai aksi pembakaran puskesmas oleh KKB di Kiwirok Papua, nasib dua orang tenaga kesehatan yang bertugas di tempat tersebut belum diketahui. (Liputan6.com/ istimewa)

Liputan6.com, Jayapura - Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan IDI wilayah Papua angkat bicara perihal penyerangan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Papua pada Senin, 13 September 2021.

Aksi penyerangan terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, melibatkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Ketua IDI Wilayah Papua, dr Donald Aronggear SpB, mengatakan, ada satu dokter yang menjadi korban penyerangan tersebut. Yang pada saat itu mengalami luka di daerah tangan akibat benda tumpul. 

"Puskesmas dibakar. Dalam upaya penyelamatan, teman-teman nakes akhirnya ada juga yang masuk dalam satu jurang, yang akhirnya berakibat fatal, salah satunya (Suster Gabriella) yang meninggalkan kita," kata Donald saat konferensi pers virtual pada Jumat, 17 September 2021.

Sedangkan tenaga kesehatan lainnya, lanjut Donald, sudah berada di daerah aman. Dan, mereka akan dievakulasi ke Jayapura yang menurut rencana dilakukan pada hari ini. 

Penyerangan Terhadap Tenaga Kesehatan Juga Merugikan Masyarakat

Lebih lanjut Donald, mengatakan, IDI wilayah Papua sebagai organisasi mewakili para tenaga kesehatan mengaku prihatin.

"Kita tahu bahwa pelayanan kesehatan di Papua jauh dari harapan. Karena penyerangan ini masyarakat pun akan dirugikan," ujarnya.

IDI wilayah Papua, kata Donald, telah menyampaikan surat ke Gubernur yang meminta pemerintah daerah Papua serta Kapolri untuk menjamin keselamatan dan keamanan tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah papua, termasuk di Puskesmas Distrik Kiwirok.

Serta meminta melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, kabupaten, kota, madya, terutama para tokoh di Papua, baik agama maupun adat dan masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga keamaan para tenaga kesehatan, khususnya dalam menjalankan tugas.

"Dan kami mengharapkan kejadian serupa tidak terulang. Sehingga nakes dapat memberikan pelayanan dengan tenaga tanpa ada tekanan dan rasa takut," ujarnya.

 

Tenaga Kesehatan Jangan Diganggu

Donald pun berharap tenaga kesehatan sebagai pengabdi masyarakat jangan diganggu,"Biarkanlah mereka melayani masyarakat sepenuh apa yang mereka bisa kerjakan.".

Bila penyerangan tersebut berkaitan dengan politik, Donald tentu amat menyayangkan karena tenaga kesehatan tidak terlibat dalam urusan politik. Sebab, konsentrasi tenaga kesehatan masyarakat.

"Itu tugas mulia. Banyak sekali yang mereka korbankan, terutama masyarakat di daerah tersebut," katanya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya