Peluang Karir Internasional bagi Tenaga Kesehatan Indonesia

Saat ini, WHO menyatakan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama perawat dan bidan, secara global saat ini menyentuh angka 6 juta orang.

oleh Tim Regional Diperbarui 15 Feb 2025, 11:29 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 21:32 WIB
Yayasan Binawan dan Ditjen SDM Kesehatan melakukan Penandatangan Kerjasama untuk Penyiapan Tenaga Kesehatan di Luar Negeri.
Yayasan Binawan dan Ditjen SDM Kesehatan melakukan Penandatangan Kerjasama untuk Penyiapan Tenaga Kesehatan di Luar Negeri.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - WHO menyatakan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama perawat dan bidan, secara global saat ini menyentuh angka 6 juta orang.

Pada 2030, International Council of Nurses memperkirakan 13 juta perawat akan dibutuhkan untuk mengisi kebutuhan perawat skala global. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia yang mengalami over supply dan akan mencapai angka 695.217 orang lulusan pada tahun 2025 khususnya tenaga perawat.

Melihat kondisi ini, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal SDM Kesehatan yang memiliki 38 Poltekkes Kemenkes dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia membuat program penyiapan bagi mahasiswa dan juga alumni untuk bisa bersaing secara global.

Sebagai langkah konkrit dalam PKS ini, Binawan berkomitmen memberikan program beasiswa pelatihan kerja ke Eropa dengan kuota 400 mahasiswa tingkat akhir profesi dan alumni jurusan keperawatan di 38 Poltekkes Kemenkes RI.

Pada 12 Februari 2025 Yayasan Binawan dan Ditjen SDM Kesehatan melakukan Penandatangan Kerjasama untuk Penyiapan Tenaga Kesehatan di luar negeri. Kerjasama ini meliputi persiapan untuk mahasiswa aktif hingga penempatan alumni dari Poltekkes Kemenkes yang ada di seluruh wilayah Indonesia dan juga melakukan ToT bagi para tenaga pendidik di Indonesia untuk peningkatan kompetensi sesuai dengan standar internasional.

Ketua Kesehatan Indonesia, Ariyanti Anaya menyampaikan PKS  ini bisa berjalan dengan baik dan bisa dilakukan oleh Binawan ke berbagai negara termasuk juga tentunya bukan hanya untuk Poltekkes saja tetapi untuk tenaga kesehatan lainnya.

Saat ini Poltekkes Kemenkes memiliki lulusan tenaga kesehatan di 38 Poltekkes Kemenkes RI dengan total student body sekitar 28.000 per tahun dan ditargetkan oleh Menteri Kesehatan RI  tahun 2025 dapat diserap idealnya 2.000 lulusan untuk bisa bekerja di luar negeri.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi dari Yayasan Binawan untuk mempersiapkan tenaga kesehatan profesional yang sudah memiliki pengalaman 48 tahun dalam persiapan dan penempatan bekerja di luar negeri.

Chairman Binawan Foundation, Said Saleh Alwaini menyatakan Binawan selalu support  jika dari Kementerian Kesehatan RI ada target 2.000 lulusan.

"Tapi bukan artinya 2.000 itu semua kita yang tempatkan tetapi  Binawan akan bantu juga dalam bentuk penyusunan kurikulum bersama sesuai kebutuhan di negara penempatan, capacity building," jelasnya. 

Kolaborasi antar stakeholder menjadi penting, dan tentunya peran swasta memastikan bahwa ketika nanti di luar negeri perlindungannya aman dan hak-hak yang patut mereka terima itu bisa terjamin.

Selama berkiprah lebih dari 48 tahun,  Binawan merupakan perusahan dengan ekosistem terlengkap mulai dari sisi pendidikan, pelatihan, persiapan kerja, penempatan kerja serta program repatriasi yang  memiliki mitra di berbagai negara di dunia.

Diharapkan upaya ini bisa terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama sinergi dengan Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Kesehatan, untuk bersama membangun ekosistem yang kuat dan sehat dari segi kredibilitas Indonesia sebagai sumber tenaga kesehatan dan menciptakan kemudahan bagi perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya  yang memiliki niat untuk bekerja di luar negeri.

Menutup kegiatan, Dirjen SDM Kesehatan Yuli Farianti  menyampaikan dengan adanya Binawan ini pihaknya berharap Pemerintah tidak hanya menempatkan bekerja di luar negeri tetapi disiapkan dari sisi pendidikan dan pelatihan untuk bisa berkarir di luar negeri seperti pengembangan kurikulum dan pengembangan kompetensi dan pelatihan, serta penguatan dari alumni Poltekkes Kemenkes.

"Kami bersyukur karena Binawan mempunyai training center dan memiliki kuota untuk alumni dari Poltekkes Kemenkes," ujarnya. 

Kegiatan penandatanganan kerja sama ini dihadiri oleh dr. Yuli Farianti, Dirjen Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI, drg. Arianti Anaya, Ketua Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), dr. Ika Trisia, Direktur Pendayagunaan SDM Kesehatan, Kemenkes RI, Anna Kurniati PhD, Direktur Penyediaan SDM Kesehatan, Kemenkes RI dan Said Saleh Alwaini Chairman of Binawan Foundation serta para eksekutif dari Binawan Group. 

 

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya