IDI Siapkan Pendampingan untuk Pulihkan Fisik dan Psikis Nakes Kiwirok Papua

Ketua IDI Papua dr. Donald Aronggear, SpB(K) menyatakan pihak IDI akan memberikan pendampingan untuk pemulihan fisik dan psikis bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban.

oleh Diviya Agatha diperbarui 26 Sep 2021, 12:14 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2021, 12:14 WIB
Tenaga Kesehatan, Nakes, Papua, Nakes di Papua, Gabriella Meilani
Ratusan nakes menunjukkan rasa duka atas meninggalnya suster Gabriella Meilani, salah seorang korban pembakaran Puskesmas Kiwirok oleh KKB belum lama ini. (Foto: IDI Papua)

Liputan6.com, Jakarta - Dua pekan lalu, kekerasan dan pembakaran terjadi pada fasilitas kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Kejadian menyedihkan ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Terkait hal tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua dr. Donald Aronggear, SpB(K) mengungkapkan bahwa pihak IDI akan memberikan pendampingan untuk pemulihan fisik dan psikis bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban.

"Kami menyadari bahwa di masa pandemi ini, selain risiko infeksi COVID-19, tenaga kesehatan yang bertugas di Papua juga memiliki beban kerja yang berbeda serta mengalami risiko kesehatan dan keselamatan kerja lain yang bersifat biologis, fisik, maupun psikososial," ujar Donald dalam siaran pers pada Minggu, (26/9/21). 

Donald menjelaskan, seluruh tenaga kesehatan yang berperan memberikan pelayanan kesehatan merupakan prioritas negara. Terlebih, serangan yang terjadi dua pekan lalu tersebut juga menghilangkan sarana dan hak masyarakat terkait penanganan kesehatan.

"Agar para tenaga kesehatan dapat bekerja dengan tenang dan maksimal, IDI Papua meminta jaminan keamanan dan keselamatan pada saat mereka bertugas agar mereka dapat melayani masyarakat setempat dengan baik," kata Donald.

Mengingat masyarakat di pedalaman Papua terutama di Pegunungan Bintang masih membutuhkan pelayanan dan penanganan masalah kesehatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3 poin lanjutan terkait penyerangan

Dalam keterangannya, Donald juga menyampaikan beberapa poin yang menjadi perhatian IDI Papua terkait penyerangan tersebut. Berikut diantaranya,

1. IDI Papua saat ini terus mendampingi para tenaga kesehatan korban penyerangan tersebut dalam penanganan pemulihan secara fisik dan psikis.

2. Jenazah Perawat analis Gabriela Meilani sudah berhasil dievakuasi oleh TNI-POLRI dari lokasi dan sudah dimakamkan di Pemakaman Umum Tanah Hitam di Jayapura.

3. IDI Papua menyampaikan hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya pada seluruh kru TNI-Polri yang telah sepenuh hati membantu proses evakuasi tersebut. IDI Papua juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya salah seorang anggota TNI-Polri yang tewas saat proses evakuasi jenazah.


Nakes terluka dan meninggal

Gabriella Meilani, Suster, Tenaga Kesehatan, Papua, Nakes di Papua, Puskesmas Kiwirok
Suster Gabriella Meilani, nakes korban meninggal dunia akibat tragedi pembakaran Puskesmas Kiwirok yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)

Penyerangan yang terjadi di Kiwirok Papua tersebut menyebabkan sejumlah tenaga kesehatan mengalami luka-luka. Bahkan, salah satu tenaga kesehatan Gabriella Meilani meninggal saat berusaha menyelamatkan diri dengan terjun ke jurang.

"Kami menyesalkan kejadian tersebut dan turut berduka cita atas meninggalnya tenaga kesehatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis pernyataan resmi oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pada Health Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Akibat kejadian penyerangan tersebut, Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih juga meminta aparat keamanan untuk menindak tegas pelaku tindak kekerasan dan mengapresiasi aparat keamanan yang ikut memulihkan keamanan di Distrik Kiwirok. 


Infografis

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya