Katarak, Gangguan Mata Tertinggi di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan bahwa katarak telah menjadi masalah gangguan mata tertinggi di Indonesia.

"Katarak itu penyebab tertinggi yaitu 81 persen. Upaya penanggulangan gangguan penglihatan telah dilakukan di Indonesia, tentu bersama dengan stakeholders lain termasuk masyarakat," ujar Maxi dalam keterangan pers Hari Penglihatan Sedunia pada Selasa, (12/10/21).

Fakta tersebut diungkapkan terkait dengan Hari Penglihatan Sedunia 2021 yang selalu diperingati pada minggu kedua di bulan Oktober. Tahun ini, peringatannya jatuh pada tanggal 14 Oktober mendatang dan membawa tema Love Your Eyes: Sayangi Mata Kita.

Dalam kesempatan tersebut, Maxi menjelaskan bahwa 2,2 milyar penduduk di dunia mengalami gangguan penglihatan, termasuk didalamnya mencakup masalah kebutaan. Sedangkan seharusnya 1 milyar diantaranya bisa dicegah.

Upaya pencegahan tersebut pun sebenarnya telah dilakukan sejak dahulu kala. Saat ini, dilakukan berbagai hal terkait edukasi yang dinamai dengan Cerdik, Patuh, dan Lihat. Terlebih, sosialisasi terkait deteksi dini juga dinilai harus dilakukan secara gencar melalui media sosial.

Maxi menjelaskan, majunya teknologi menyebabkan anak-anak pada saat ini menjadi lebih mudah terpapar oleh gadget. Hal tersebut dianggap dapat memicu munculnya permasalahan pada mata.

"Anak sekarang dari umur dibawah 5 tahun sudah hobi (bermain gadget) dan orangtua tidak mencegah menggunakan gadget. Saya kira yang pertama-tama ada gangguan sudah pasti mata,"

"Kemudian di anak remaja, bahkan anak sekolah main gim yang memang betul fanatik dengan gim, sudah pasti yang kena duluan itu matanya. Kita tingkatkan kesadaran masyarakat tentang efek radiasi dari gadget. Deteksi pada anak harus lebih dini dilakukan," ujar Maxi.