Liputan6.com, Jakarta Bulan Desember begitu identik dengan perayaan Natal. Suasana pun seolah disulap oleh banyaknya dekorasi yang menghiasi di berbagai sudut jalan hingga pusat perbelanjaan.
Menyenangkannya lagi, ternyata perayaan satu ini juga memiliki ragam manfaat bagi kesehatan lho. Lalu, apa saja ya kira-kira manfaatnya? Melansir Mirror.co.uk, berikut penjelasannya.
Baca Juga
1. Bernyanyi
Advertisement
Tak hanya dekorasi berwarna merah dan hijau, perayaan yang jatuh pada 25 Desember begitu identik dengan lagu-lagunya.
Lagu bertema Natal kerap berkumandang di berbagai kesempatan dan dinilai dapat membangkitkan semangat para pendengarnya. Seolah ada ajakan untuk ikut bernyanyi dan bergoyang.
Menurut peneliti di Swedia, bernyanyi dapat membantu mengendalikan pernapasan, mengatur detak jantung, dan juga nadi. Manfaat dari kegiatan satu ini dianggap mirip dengan pernapasan yoga, yang memiliki keuntungan pada tekanan darah.
Sebuah studi oleh Heart Research UK bahkan mengungkapkan bahwa bernyanyi layaknya latihan aerobik, yang begitu bermanfaat karena dapat memberikan kesempatan untuk jantung dan paru-paru bekerja.
2. Bertukar hadiah
Sebuah studi menunjukkan bahwa ketika kita memberi dan menerima hadiah, otak akan melepaskan hormon dopamin dan oksitosin yang dapat membuat kita merasa lebih baik.
Terlebih, menurut Institute of Fundraising, menulis dan memberikan kartu ucapan natal terutama yang dibeli dari badan amal manapun sekaligus dapat membantu Anda berdonasi.
3. Kumpul keluarga
Menurut sebuah penelitian, rata-rata keluarga hanya memiliki waktu sebanyak 36 menit setiap harinya untuk benar-benar terkoneksi. Hal tersebut dipengaruhi oleh jadwal kerja hingga pekerjaan rumah yang menyisakan hanya sedikit waktu untuk kebersamaan.
"Kita semua membutuhkan koneksi, keterikatan, dan waktu untuk memperkuat hubungan. Tak hanya dengan keluarga, begitu juga dengan teman terutama bagi para remaja. Kita semua membutuhkan waktu untuk berkumpul bersama," ujar konselor, penulis, sekaligus perwakilan Family Lives, Suzie Hayman.
Sehingga, saat perayaan natal itulah biasanya kita dapat berkumpul bersama keluarga dan teman dengan lebih lama untuk mengembalikan koneksi tersebut.
4. Makan
Terdengar sederhana, namun makan bersama di meja makan dengan keluarga atau teman bukanlah sesuatu yang rutin dilakukan oleh semua orang. Pada kesempatan natal, tradisi makan bersama pun biasanya menjadi kewajiban.
Penelitian dari Rutgers University di New Jersey AS menemukan bahwa makan bersama secara rutin secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi bagi kesehatan.
Seperti berkurangnya obesitas karena biasanya asupan yang masuk akan lebih diperhatikan, hingga kondisi mental yang lebih baik karena adanya koneksi yang terbangun lewat canda tawa di meja makan.
5. Menghias pohon natal
Suzie mengungkapkan, tradisi apapun saat natal seperti menghias pohon natal salah satunya dapat menyatukan semua generasi dalam keluarga.
"Kalian menciptakan kenangan bersama saat melakukannya, memperkuat hubungan. Bahkan untuk mereka yang sudah kehilangan orang yang dicintai, tradisi seperti itu dapat terkenang di ingatan," kata Suzie.
"Juga, menawarkan kesempatan untuk lebih banyak percakapan terbangun. Saling terbuka,"Â tambahnya.Â
Advertisement