Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyebutkan vaksin buatan anak bangsa yakni vaksin Merah Putih dapat diproduksi pada pertengahan atau semester dua 2022.
“Vaksin Merah Putih kerja sama Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis saat ini sedang dalam tahapan produksi untuk uji klinisnya dan akan segera dilakukan uji klinisnya. Ditargetkan produksi pada semester dua 2022,” kata Penny di Jakarta, Rabu, 29 Desember 2021.
Baca Juga
Selain vaksin Merah Putih kerja sama Unair dan Biotis, vaksin COVID-19 dalam negeri lainnya yakni vaksin kerja sama Bio Farma dan Baylor College Medicine ditargetkan mulai bisa diproduksi pada semester dua 2022 seperti mengutip Antara.
Advertisement
Di kesempatan tersebut Penny juga membahas soal vaksin booster yang rencananya program tersebut dimulai awal 2002. Untuk vaksin booster, BPOM akan segera mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA. Saat ini dalam proses registrasi yakni Pfizer, AstraZeneca, Zlifivax dan CoronaVac atau vaksin COVID-19 Bio Farma. Sementara yang baru pada tahap praregistrasi yakni vaksin Sinopharm.
Obat untuk COVID-19
Penny juga menyebutkan untuk izin penggunaan obat yang telah dikeluarkan BPOM yakni Favipiravir, Remdesivir dan Regdanvimab.
Soal vaksin untuk anak, telah dikeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin dosis primer yang telah dikeluarkan yakni usia 6 hingga 11 tahun yakni Coronavac dan Bio Farma. Sementara usia diatas 12 tahun yakni vaksin Pfizer dan usia diatas 18 tahun yakni delapan vaksin yakni Astrazeneca, Moderna, Sputnik, Janssen, Convidecia, Zlifivax, Covovax, dan vaksin SARS COV2 KF.
“Pasca pemberian izin penggunaan darurat, kami melakukan pengawasan post market untuk memastikan pemenuhan cara distribusi obat dan baik, dan juga farmakovigilans kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI,” kata Penny.
Advertisement