BPOM Amankan 35 Ribu Produk Pangan Tanpa Izin Edar dan Kedaluwarsa, Waspada Saat Belanja

Jelang Lebaran BPOM mendapati masih ada produk pangan yang tidak sesuai ketentuan. Diantaranya produk pangan tanpa izin dan kedaluwarsa.

oleh Benedikta DesideriaAde Nasihudin Al Ansori Diperbarui 21 Mar 2025, 14:17 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 13:21 WIB
Jenis pangan tanpa izin edar terbanyak pada 2025 yang ditemukan BPOM jelang Lebaran kebanyakan berasal dari Malaysia. (Dok Liputan6.com/Ade Nasihudin)
Jenis pangan tanpa izin edar terbanyak pada 2025 yang ditemukan BPOM jelang Lebaran kebanyakan berasal dari Malaysia. (Dok Liputan6.com/Ade Nasihudin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Lebaran, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) kembali melakukan pengawasan intensif terhadap peredaran produk pangan di pasaran. Dari pengawasan tahap empat (13-19 Maret 2025) ditemukan sebanyak 35 ribu produk pangan yang tidak sesuai ketentuan berhasil diamankan, mulai dari produk tanpa izin edar hingga yang sudah kedaluwarsa.

Dari 1.190 sarana yang diawasi, 68,4 persen memenuhi ketentuan tapi masih ada 31,6 persen yang tidak sesuai persyaratan.

“Pengawasan menunjukkan bahwa mayoritas sarana telah Mematuhi Ketentuan (MK), namun masih terdapat sejumlah sarana yang perlu ditingkatkan kepatuhannya untuk menjamin keamanan, mutu, dan gizi pangan,“ kata Kepala BPOM RI Taruna dalam temu media di Gedung BPOM, Jakarta Pusat pada Jumat (21/3/2025) pagi.

Taruna mengungkapkan ada 35.534 produk pangan dengan total nilai ekonomi Rp16,5 miliar yang diamankan lantaran tidak sesuai ketentuan. Mayoritas karena tanpa izin edar (TIE) dan kedaluwarsa. Berikut rinciannya:

• Pangan TIE: 19.795 (55,7 persen).

• Kedaluwarsa: 14.300 (40,2 persen).

• Rusak: 1.439 (4,2 persen).

“Temuan ini menegaskan pentingnya regulasi dan pengawasan yang lebih intensif, termasuk kampanye Cek Klik/Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa, guna memastikan keamanan, mutu, dan gizi pangan bagi masyarakat,” ujar Taruna.

Promosi 1

Produk Tanpa Izin Edar Paling Banyak Ditemukan di Jakarta

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan berdasarkan pengawasan pangan di 1.190 sarana, 31,6 persennya tidak memenuhi ketentuan dan 68,4 persennya memenuhi ketentuan. (Dok Liputan6.com/Ade Nasihudin)
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan berdasarkan pengawasan pangan di 1.190 sarana, 31,6 persennya tidak memenuhi ketentuan dan 68,4 persennya memenuhi ketentuan. (Dok Liputan6.com/Ade Nasihudin)... Selengkapnya

Bila dirinci pada pangan TIE, setidaknya ditemukan di lima wilayah yakni:

  1. Jakarta 9.195 pcs (46,45 persen).
  2. Balikpapan 1.185 pcs (5,99 persen).
  3. Tarakan 2.044 pcs (10,33 persen).
  4. Pontianak 487 pcs (2,46 persen).
  5. Batam 2.982 pcs (15,06 persen).

Produk Tanpa Izin Edar Paling Banyak dari Malaysia

Jenis pangan tanpa izin edar terbanyak berasal dari negara-negara berikut:

• Malaysia 56,1 persen berupa minuman serbuk, minuman berperisa, kembang gula/permen.

• China 22,8 persen berupa biskuit dan buah kering/manisan.

• Arab Saudi 15,4 persen berupa bumbu, kembang gula/permen, dan bahan tambahan pangan (BTP).

Patroli Siber Pengawasan Pangan yang Dijual Daring

BPOM juga menjalankan Pengawasan Patroli Siber untuk memantau peredaran produk pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan di berbagai platform digital, termasuk e-commerce.

Dalam pengawasan ini, BPOM menemukan 4.374 tautan yang menjual produk pangan Tanpa Izin Edar (TIE), dengan mayoritas produk berasal dari Malaysia, Jepang, Nigeria, Singapura, Australia, dan Belgia.

Temuan ini menunjukkan bahwa produk impor ilegal masih banyak beredar secara daring, berpotensi membahayakan konsumen.

Sebagai tindak lanjut, Badan POM berkoordinasi dengan Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) guna melakukan penurunan konten (takedown) terhadap tautan yang teridentifikasi, serta terus meningkatkan efektivitas pengawasan siber demi melindungi konsumen.

Infografis Bahan Pangan Lokal Alternatif yang Belum Populer
Infografis Bahan Pangan Lokal Alternatif yang Belum Populer  (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya