Liputan6.com, Jakarta Pembawa acara sekaligus aktor tanah air Robby Purba mengungkapkan bahwa dirinya mengalami tumor payudara. Kabar tersebut disampaikan langsung olehnya melalui media sosial.
"Pria dengan tumor payudara. Bisakah? Alhamdulillah ternyata bisa. Lagian apa sih yang Allah gak bisa. Nah abang yang beruntung nih, kasus yang jarang terjadi kepada pria," ujar Robby melalui unggahan di Instagram pribadinya @robbypurba pada Kamis, 30 Desember 2021.
Baca Juga
3 Calon Pemain Naturalisasi Baru di Timnas Indonesia, Bakal Main Maret 2025?
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Hari Ini 19 November 2024 Pukul 19.00 WIB
Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C: Big Match Krusial Timnas Indonesia vs Arab Saudi Malam Ini
"Sudah 9 bulan mau olahraga sakit, turun tangga dada sakit. Jadi terganggu kalau lagi shooting dan harus lompat-lompat hehehe," tambahnya.
Advertisement
Robby pun menjelaskan, pemicu terjadinya tumor payudara pada dirinya memiliki banyak pemicu. Selain genetik, kondisi tersebut juga disebabkan oleh suplemen yang digunakan untuk berolahraga dan juga susu yang dikonsumsi.
"Intinya lifestyle lah hehe. Tapi alhamdulillah sudah diangkat tumornya di dada abang. Semoga gak berkembang kemana-mana ya," kata Robby.
Pria kelahiran Bandar Lampung ini juga menceritakan bahwa operasi pertama yang dilakukannya berjalan dengan santai dan aman. Dokter yang menanganinya pun mengambil langkah dengan cepat.
Tumor payudara pada pria
Tak hanya terjadi pada wanita, tumor payudara memang merupakan penyakit yang juga bisa terjadi pada pria. Selaras dengan apa yang diungkapkan Robby, penyakit satu ini memang salah satunya bisa disebabkan oleh genetik.
Mengutip laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 1 dari 100 kasus kanker payudara di Amerika Serikat memang ditemukan pada pria. Selain genetik, faktor lainnya yang memicu adalah usia, terapi radiasi, terapi hormon, penyakit hati, dan obesitas.
Tumor sendiri terbagi menjadi dua yakni ganas dan jinak. Tumor yang ganas dapat berkembang menjadi sel kanker. Sementara yang jinak tidak bersifat kanker namun pada beberapa pasien, masih tetap membutuhkan pengobatan medis.
Penanganannya pun akan bergantung pada jenis kanker yang muncul dan seberapa jauh penyebaran tersebut telah terjadi. Biasanya, pasien akan mendapatkan lebih dari satu penanganan.
Seperti operasi, kemoterapi, terapi hormonal, terapi biologis, atau terapi radiasi.
Advertisement