[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Waspada pengalaman India

India dan Indonesia punya pola yang sama dalam menghadapi COVID-19

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 07 Jan 2022, 11:13 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2022, 11:13 WIB
FOTO: Inggris Pangkas Durasi Isolasi Pasien COVID-19
Seorang pasien didorong dengan troli setelah tiba dengan ambulans di luar Rumah Sakit Royal London, Inggris, 6 Januari 2022. Inggris memangkas waktu isolasi pasien COVID-19 dari 10 menjadi 7 hari karena kekurangan tenaga kesehatan akibat lonjakan kasus yang dipicu Omicron. (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, Jakarta Pagi ini saya ngobrol dengan teman di New Delhi tentang keadaan COVID-19 di sana. Pada waktu kenaikan kasus kita di bulan Juni dan Juli 2021 yang lalu, sekitar dua bulan sebelumnya juga ada kenaikan kasus di India dengan segala masalahnya.

Seperti kita ketahui bahwa India pernah mengalami kasus COVID-19 yang amat tinggi, sampai sekitar 400ribu sehari di seluruh negara dan sekitar 15ribu sehari di kota New Delhi saja.

Angka ini kemudian menurun amat tajam dan kasus menjadi landai selama beberapa bulan, sekitar 7ribu sehari di India dan bahkan pernah kurang dari 100 orang sehari di New Delhi.

Artinya, India memang pernah tinggi, lalu turun dengan cepat, dan lalu landai rendah selama beberapa bulan. Hal ini kurang lebih pola yang sama dengan di negara kita yang kasus pernah sekitar 50ribu sehari, lalu turun dengan cepat dan lalu landai sampai hanya beberapa ratus saja sehari. 

Dalam minggu-minggu terakhir ini kasus di India kemudian meningkat tajam. Pada 21 Desember 2021 kasus sehari di India adalah 6.317 orang dan lalu melonjak menjadi sekitar 90.928 ribu sehari pada 5 Januari 2022.

Khusus untuk New Delhi, pada hari Selasa yang lalu pemerintah setempat mengeluarkan aturan pembatasan sosial ketat, termasuk aturan kerja di kantor, pembatasan penumpang transport umum, pembatasan bioskop, sarana kebugaran, dan lain-lain. Bahkan, New Delhi akan dalam kondisi jam malam (curfew) mulai jam 10 malam hari Jumat ini sampai jam 5 pagi hari Senin. Toko, pasar dan mall akan tutup.

Teman-teman saya di New Delhi pagi ini menelpon dan mengatakan sangat merasakan dampak pengetatan ini, apalagi akhir pekan ini, besok dan lusa mereka praktis sepenuhnya di rumah saja kecuali ada keperluan mendesak, seluruh penduduk New Delhi yang lebih dari 20 juta orang. 

Di sisi lain, teman saya petugas kesehatan di New Delhi juga menyampaikan bahwa walaupun kasus meningkat berlipat-lipat kali tetapi peningkatan rumah sakit (bed occupancy) sampai hari-hari ini baru meningkat sekitar dua kali lipat, jadi situasi pelayanan kesehatan masih terkendali. Kejadian di New Delhi dan India pada hari-hari ini tentu perlu jadi kewaspadaan kita semua di tanah air, apalagi terakhir ini kasus kita mulai meningkat pula.

Penulis adalah Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI-Mantan Direktur WHO Asia Tenggara

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya