Menghirup Bensin Bisa Menyebabkan Kanker Tenggorokan

Kanker tenggorokan merupakan jenis kanker yang biasanya berbentuk benjolan di sekitar leher Anda. Pemicunya tak hanya rokok atau alkohol, orang yang sering menghirup aroma bensin juga terancam terkena kanker tenggorokan.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Jan 2013, 08:57 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2013, 08:57 WIB
menghirup-bensin130114c.jpg
Kanker tenggorokan merupakan jenis kanker yang biasanya berbentuk benjolan di sekitar leher Anda. Pemicunya tak hanya rokok atau alkohol, orang yang sering menghirup aroma bensin juga terancam terkena kanker tenggorokan.

Kanker ganas ini terjadi pada tenggorokan, larynx (kotak suara), dan tonsil. Biasanya penderitanya tidak menyadari karena gejala awalnya hanya batuk. Segera periksa ke dokter, jika batuk tidak kunjung sembuh lebih dari dua minggu.

Kanker ini biasanya dipicu oleh penggunaan tembakau berlebihan atau alkohol. Kanker ini juga dapat mempengaruhi bagian tulang rawan (epiglotis) yang bertindak sebagai tutup untuk tenggorokan Anda sehingga Anda susah menelan dan sakit pada bagian telinga.

Berikut ini adalah cara mengetahui sejak dini dan bagaimana mengatasinya, seperti dikutip Healthmeup, Selasa (15/1/2013)

1. Mengenal Kanker Tenggorokan

Banyak yang tidak menyadari kanker ini. Jika Anda merasakan gejala batuk yang berkepanjangan, sakit ketika menelan yang menyebabkan turunnya berat Anda secara drastis, banyaknya rambut rontok, mungkin Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.

2.  Strategi Mendiagnosis Kanker Tenggorokan

Ketika Anda ternyata didiagnosis menderita penyakit kanker tenggorokan ini, tanyakan ke dokter untuk mencari tahu tingkat penyebaran kanker tenggorokan.

Ketika Anda menjalani perawatan kemoterapi, pastikan kondisi Anda kuat menjalani perawatan.

3. Tes untuk Kanker Tenggorokan

Anda akan menjalani serangkaian tes untuk mengetahui penyakit kanker tenggorokan. Tes ini meliputi laringoskopi, Bronkoskopi, Esophagoscopy, Chest X-ray, CT atau MRI.

4.  Stadium untuk Kanker Tenggorokan

Pada tahap 1 dan 2 termasuk stadium ringan, biasanya stadium ini masih dapat disembuhkan. Terapi radiasi mungkin perlu diikuti dengan operasi jika diperlukan

Pada tahap 3, kemungkinan kanker telah menyebar tinggi. Harus dilakukan radioterapi dan kemoterapi. Selanjutnya, tahap 4 sama pengobatannya dengan tahap 3.

5. Bedah dan Efek Samping dari Kanker Tenggorokan

Pembedahan dilakukan pada penderita kanker tenggorokan untuk menghilangkan tumor ganas. Operasi tidak selalu dilakukan, tergantung pada jenis kanker tenggorokannya. Setelah itu pasien bisa melakukan kemoterapi, dengan minum obat pembunuh kanker seperti pil atau suntikan.

6. Pencegahan Kanker Tenggorokan

Di Indonesia, mungkin penyakit ini masih jarang terjadi, namun harus diwaspadai. Hindari rokok, makanan yang sangat panas dan pedas, alkohol. Hindari juga paparan radiasi dan jangan menghirup bensin atau solar. (Fit/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya