Liputan6.com, Bandung Pemerintah Jawa Barat (Jabar) menyebut capaian vaksin penguat (booster) pada tenaga kesehatan (nakes) telah mencapai 97,7 persen.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat Lucya Agung Susilawati, hasil itu merupakan angka terakhir per 31 Januari 2022 dari target keseluruhan 181.701 nakes.
Baca Juga
"Kecepatan rata-rata penyuntikan vaksin COVID-19 di Jabar sebesar 148.422 dosis per hari. Kami bersama Pemda Kabupaten dan Kota di Jabar terus berupaya mempercepat sekaligus memperluas cakupan vaksinasi COVID-19, baik itu dosis I, dosis II, maupun dosis III," ujar Lucya ditulis Bandung, Kamis, 3 Februari 2022.
Advertisement
Lucya mengatakan strategi percepatan vaksinasi COVID-19 telah disusun dengan matang. Salah satunya meningkatkan pelayanan vaksinasi di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (faskes).
Caranya dengan menambah jumlah hari pelayanan pada hari Minggu dan libur tetap beroperasi.
"Termasuk pelayanan saat bulan puasa. Kemudian, menambah jumlah sesi atau jam pelayanan dan kuota sasaran yang dilayani. Upaya kedua adalah menambah faskes yang melayani vaksinasi," kata Lucya.
Langkah terakhir ucap Lucya, adanya penambahan pos pelayanan vaksinasi di luar faskes. Terdapat dua pos pelayanan diluar ruangan dan didalam ruangan.
Khusus untuk pelayanan vaksinasi di dalam ruangan diselenggarakan oleh tentara, polisi, instansi pemerintah, BUMN, PT KAI, dan pemegang kebijakan lainnya.
"Sedangkan untuk outdoor dilaksanakan di lapangan, terminal, pelabuhan, pasar, stadion, pusat perbelanjaan, drive thru, mobile vaksinasi, maupun vaksinasi berbasis keluarga," ungkap Lucya.
Penuhi Kebutuhan Vaksin di Kabupaten/Kota
Untuk kebutuhan vaksin, otoritasnya akan mengatur kembali kebutuhan bagi kabupaten dan kota sesuai dengan ketersediaan yang dimiliki.
Lucya menyebutkan akan mengalihkan ketersediaan vaksin antar kabupaten dan kota yang memiliki kekurangan ataupun kelebihan kepada yang membutuhkan.
"Caranya, merelokasi antar kabupaten dan kota yang kelebihan dan kekurangan dengan mempertimbangkan laju vaksinasi dan sisa stok yang ada," ucapnya.
Namun Lucya mengingatkan kepada seluruh kelompok masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Meski sebelumnya sudah menjalani vaksinasi dosis I, II, atau bahkan III, sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
Advertisement