Pelukis Olahan Sampah Edy Ginting Beri Sebagian Jerih Payahnya untuk Anak Pedalaman

Edy Ginting, merupakan pelukis olahan sampah sejak tahun 2016.

oleh Diviya Agatha diperbarui 13 Feb 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2022, 07:00 WIB
Edy Ginting pelukis olahan sampah. (Sumber: TikTok @edy_art_studio)
Edy Ginting pelukis olahan sampah yang membagikan sebagian jerih payahnya untuk anak pedalaman. (Sumber: TikTok @edy_art_studio)

Liputan6.com, Jakarta Karya Edy Ginting dari olahan sampah menjadi lukisan sudah banyak diketahui oleh warganet. Pria satu ini kerap membagikan cerita dibalik karyanya lewat akun media sosial Instagram maupun TikTok @edy_art_studio.

Edy mengungkapkan bahwa sebenarnya ia sudah lama berkecimpung dalam hal pengolahan limbah sampah, tepatnya sejak tahun 2000. Hal tersebut menjadi caranya untuk mengampanyekan manfaat sampah.

Saat berbincang dengan Health Liputan6.com, Edy menceritakan bahwa ia juga menggunakan hasil dari jerih payahnya membuat pesanan lukisan untuk anak-anak di pedalaman.

"Saat saya dapat dana dari lukisan pesanan, itu lebih saya alokasikan ke beli buku, tas, sepatu, dan sebagainya untuk anak-anak di pedalaman," ujar Edy melalui sambungan telepon ditulis Sabtu (12/2/2022).

"Karena memang kegiatanku selama 21 tahun ini istilahnya nomaden, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk membuat kegiatan-kegiatan di bidang edukasi," tambahnya.

Sejak dulu, Edy berfokus pada edukasi terkait lingkungan, pemanfaatan limbah sampah dalam home industry, konservasi, hingga pencegahan illegal fishing.

Menurut Edy, sebenarnya hal tersebut merupakan tugas bersama. Hanya saja, dibandingkan menunggu orang lain untuk melakukannya, Edy memilih untuk melakukannya sendiri.

Berlakukan dua sistem lukisan

Edy mengungkapkan, selama ini ia memberlakukan dua sistem terkait lukisannya. Ada yang merupakan lukisan pesanan, ada pula lukisan idealisme.

"Jadi lukisan pesanan ini misalnya wajah, itu harganya tiga sampai lima juta, melihat tingkat kesulitannya. Nah kalau itu untuk pesanan, siapa saja bisa pesan," kata Edy.

Dana yang didapat dari lukisan pesanan itulah yang ia alokasikan untuk anak-anak di pedalaman. Sedangkan untuk lukisan idealisme sendiri, Edy meletakkannya dalam galeri.

"Kalau lukisan idealisme, itu memang jarang aku publikasi karena kita terkait kontrak dengan galeri. Jadi hanya galeri yang bisa mengambil lukisan itu. Kalaupun ada orang yang mau beli, itu harus berhubungan dengan galeri,"

"Tapi kalau masalah harga rata-rata lukisan idealis itu yang paling murah di angka 15 juta karena ngerjainnya bisa dua bulan. Ada yang empat bulan, ada yang sampai tujuh bulan," ujarnya. 

Infografis

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan
Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya