Liputan6.com, Jakarta Memulai perjalanan untuk beranjak dari kisah yang telah usai bisa jadi sesuatu yang membingungkan. Kerap kali membuat terkejut terutama bila perpisahan tersebut bukanlah keinginan atau keputusan Anda.
Keseharian bisa berubah jadi sesuatu yang asing. Anda pun akan mulai berusaha untuk kembali menjalani kehidupan dengan sebagaimana mestinya.
Baca Juga
Proses move on bisa jadi sulit bagi siapapun. Namun satu yang pasti, mengubur perasaan atau beralih ke orang yang baru dengan terlalu cepat ternyata bukanlah hal yang tepat.
Advertisement
"Ketika hubungan berakhir, kita pasti akan mengalami rasa kehilangan. Normal untuk merasakan kemarahan, kesedihan, ketidakpercayaan, dan kesepian saat Anda memulai fase penyembuhan," ujar psikolog sekaligus penasihat Hope for Depression Research Foundation, dr Ernesto Lira de la Rosa dikutip Bustle pada Kamis, (2/6/2022).
Menurut Ernesto, mengubur semua perasaan secepat mungkin jadi hal yang dapat dipahami. Mengingat Anda mungkin berupaya untuk tidak lagi merasakan pedih itu.
Namun untuk benar-benar sembuh, Ernesto menjelaskan, Anda perlu untuk merasakan dan mengatasi apa yang muncul pada periode tersebut.
Melupakan Orang yang Dicintai
Jika Anda mencintai seseorang, hubungan bisa terjalin dengan serius, yang dapat membuat proses move on jadi tantangan tersendiri.
"Tapi hal yang pertama adalah penting untuk mendefinisikan apa yang Anda maksud ketika ingin melupakan seseorang yang Anda cintai," kata Ernesto.
"Bagi banyak orang, melupakan seseorang yang mereka cintai berarti meluangkan waktu untuk memproses hubungan dengan banyaknya kenangan dan pengalaman," tambahnya.
Akui Perasaan yang Muncul
Lebih lanjut Ernesto mengungkapkan bahwa untuk melupakan orang yang Anda cintai dapat dilakukan dengan mencatat pikiran dan perasaan yang muncul.
Membicarakan itu pada teman atau orang yang Anda percaya atau mungkin melakukan terapi untuk mengarahkan perasaan Anda.
Dalam proses ini, Ernesto menjelaskan bahwa Anda mungkin akan tergoda untuk segera membangun hubungan baru. Mengingat ada banyaknya emosi masuk dan beratnya proses tersebut dapat membuat seseorang kewalahan.
"Namun orang yang memberi diri mereka waktu untuk menyembuhkan, memproses, dan duduk dengan emosi akibat perpisahan cenderung lebih baik daripada mereka yang menghindarinya," kata Ernesto.
Pada dasarnya, Anda mungkin akan sembuh dengan lebih cepat dalam jangka panjang jika Anda dapat mengakui semua perasaan alih-alih menghindarinya.
Begitupun bila Anda baru saja berkencan atau PDKT. Tidak ada salahnya memutuskan untuk berpisah terutama jika Anda menemukan banyak ketidakcocokan.
"Untuk membantu mengatasi kasus tersebut, cobalah bersikap lembut pada diri sendiri jika memang Anda terluka. Bahkan jika Anda tidak pernah melabelinya sebagai pacar," ujar Ernesto.
Advertisement
Lakukan Hal yang Memberikan Kenyamanan
Ernesto menjelaskan, Anda mungkin juga perlu untuk berbicara pada diri sendiri dengan cara yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih suportif.
"Kita juga bisa melakukan hal-hal yang dapat membuat kita nyaman. Seperti menonton acara atau film favorit, minum teh, memanjakan diri dengan sesuatu yang kita sukai," kata Ernesto.
Menurutnya, cara tersebut sangat penting dilakukan ketika putus cinta karena dapat memungkinkan seseorang untuk mengatasi ketidaknyamanan dalam situasi yang sulit.
Selanjutnya, kunci lain untuk melupakan seseorang yang Anda kencani adalah dengan mengingatkan diri sendiri bahwa inilah cara berkencan yang seharusnya.
"Penting untuk disadari bahwa ketika kita berkencan, kita menempatkan diri kita pada posisi yang rentan. Ini berarti bahwa kita mungkin terluka dalam prosesnya atau akhirnya mengembangkan perasaan untuk seseorang yang mungkin tidak merasakan hal yang sama," ujar Ernesto.
"Seringkali, mengetahui bahwa berkencan akan datang dengan banyak pengalaman dapat membantu untuk melupakan seseorang yang Anda kencani," tambahnya.
Belum Sempat Jadi Pacar
Menurut Ernesto, sangat mudah bagi seseorang untuk tersesat dalam pola pikir emosional setelah berkencan dengan seseorang.
"Emosi tersebut pada akhirnya akan mereda setelah beberapa waktu. Setelah emosi ini mereda, pola pikir logis atau rasional baru mungkin akan muncul dan kita dapat memahami pengalaman tersebut," kata Ernesto.
Alih-alih menilai perasaan Anda, cobalah untuk merasa bangga pada diri sendiri bahwa Anda menempatkan diri Anda di luar sana dan mengambil kesempatan.
Jelas tidak mudah untuk ditolak dan mengakhiri hubungan yang bahkan belum dimulai, namun melihat sisi positif lainnya dapat membantu Anda ketika melewati proses tersebut.
“Anda mungkin telah mempelajari tipe orang yang Anda inginkan, nilai-nilai apa yang penting bagi Anda, atau jenis koneksi apa yang Anda cari," kata Ernesto.
Menurut Ernesto, semua pembelajaran itu bisa menjadi sesuatu yang Anda rayakan. Anda mengumpulkan informasi berharga untuk hubungan Anda berikutnya dan tidak lagi gagal dalam berkencan.
Hal tersebut dapat menjadi bekal untuk hubungan berikutnya. Mengingat Anda telah memahami apa yang Anda butuhkan dan inginkan dalam sebuah hubungan, lewat pelajaran yang Anda petik dari hubungan yang sebelumnya.
Advertisement