Intip Cara Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion Ajak Anak Mau Minum Susu

Minum susu sudah menjadi kebiasaan di rumah tangga Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Jun 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2022, 06:00 WIB
kegiatan Webinar Frisian Flag Indonesia - 'Rayakan Hari Susu Sedunia & Hari Susu Nusantara: Susu Untuk Setiap Tahap dan Sisi Kehidupan'
Pasangan dan Keluarga Muda, Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion Bersama Prof Hardinsyah dan Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro dalam Webinar Rayakan Hari Susu Sedunia & Hari Susu Nusantara: Susu Untuk Setiap Tahap dan Sisi Kehidupan

Liputan6.com, Jakarta Pasangan muda Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion mengaku tidak butuh usaha ekstra untuk mengenalkan manfaat susu ke anak laki-laki mereka, Dia Sekala Bumi.

Diakui Ayudia, kebiasaan minum susu mudah dilakukan lantaran bocah laki-laki yang saat ini berumur enam tahun itu terbiasa melihat kedua orangtuanya melakukan hal tersebut.

Ayudia, mengatakan, dia dan Ditto tumbuh bersama orangtua yang membiasakan anak-anaknya untuk minum susu. Kebiasaan itu pun terbawa sampai mereka remaja, dewasa, sampai akhirnya berumah tangga dan memiliki anak.

"Kita sehari-hari minum susu di depan dia. Kita juga stok di kulkas. Jadi, lama-lama dia tahu dan aku pun menjelaskan manfaat susu ke dia," kata Ayudia saat hadir dalam webinar Rayakan Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara 2022 belum lama.

Bila kebanyakan anak-anak menyukai susu dengan rasa tertentu, lanjut Ayudia, Sekala justru menyukai yang tidak ada rasa sama sekali alias plain. Seiring berjalannya waktu, Sekala ingin mencoba rasa yang lain.

"Sekarang dia lagi eksplorasi di rasa," katanya.

"Anaknya happy banget setiap ada kesempatan minum susu," Ayudia menambahkan.

Lebih lanjut Ayudia bercerita bahwa susu telah menjadi sarapan wajib sejak kecil. Saat sudah menjadi ibu, Ayudia makin sadar bahwa dia memiliki tanggung jawab guna memastikan suami dan anaknya memeroleh asupan yang sehat dan lengkap.

"Jadi, susu sudah menjadi cara jitu aku dalam memersiapkan menu asupan yang enak dan tetap sehat," kata Ayudia.

Terlebih, dia dan Ditto Percussion adalah pasangan suami istri yang sama-sama getol berolahraga.

 

Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion Pasutri yang Doyan Olahraga

Ayudia Bing Slamet
Ayudia Bing Slamet dan Ditto (Instagram/dittopercussion)

Penggemar Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion mungkin sudah tidak asing melihat idola mereka berolahraga. Entah itu bersepeda maupun lari.

Terlebih Ditto yang dikenal sebagai sosok yang gemar mengikuti banyak ajang lari, dari level nasional sampai internasional.

Namun, sedikit yang tahu bahwa ternyata Ditto sudah menggemari dunia olahraga sejak remaja. Kegemaran itu yang membuat dia harus memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuhnya.

Guna menjaga performanya, pria bernama asli Muhammad Pradana Budiarto tidak hanya mengandalkan latihan rutin saja, tapi juga menjaga stamina dengan rutin minum susu.

Peran orangtua disebut Ditto punya andil yang membuatnya jadi senang susu.

"Dari kecil, setiap hari orangtua kasih susu. Diiming-iminginya, kalau enggak minum susu, enggak menang," katanya.

Ditto tidak memungkiri bahwa dirinya pernah merasa bosan. Akan tetapi kebiasaan baik yang ditanam kedua orangtua sejak lama, diakuinya membuat dia lebih kuat dan bertenaga

"Sampai sekarang kerasa banget manfaatnya. Apalagi, waktu ikut ultra marathon, triathlon. Susu tuh sumber energi buatku," ujarnya.

Susu, Salah Satu Asupan Cegah Stunting pada Anak

Ibu Hamil pun Harus Mencukupi Asupan Protein Hewani Salah Satunya dengan Minum Susu
Ibu Hamil pun Harus Mencukupi Asupan Protein Hewani Salah Satunya dengan Minum Susu (Sumber: Freepik)

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof Dr Ir H Hardinsyah MS menjelaskan bahwa tumbuh kembang seorang anak harus disokong dengan berbagai zat gizi, termasuk dari susu.

Tidak hanya anak, wanita yang hamil sampai dia menyusui pun harus dipastikan bahwa asupan protein hewani sehari-hari tercukupi.

"Saat wanita hamil diberi susu, bagus untuk pertumbuhan janin. Begitu juga anak sekolah, yang dapat berpengaruh terhadap panjang badannya. Sebab, sampai usia 18 tahun masih bisa menambah ke atas," katanya.

Berdasarkan bukti yang baru saja keluar tahun lalu, memberikan satu atau dua gelas susu kepada ibu hamil, bisa memperpanjang tulang janin yang diharapkan ketika lahir anak terhindar dari stunted dan juga stunting.

"Di trimester ketiga kehamilan, akan kelihatan panjang femur janin ketika di USG. Diukur setelah lahir juga memanjang," kata Hardinsyah.

Namanya stunting, kata Hardinsyah, tergantung pada pertumbuhan tulang serta panjang dan tinggi badan saat seorang anak berdiri.

"Kalau bayi 'kan belum bisa berdiri. Dibilang panjang itu ditentukan panjang tulang dari ujung kaki sampai pucuk kepala," kata dia menjawab pertanyaan Health Liputan6.com.

"Nah, ketika bayi di dalam janin (posisinya) meringkuk, maka yang bisa mencerminkan untuk memprediksi panjang badan itu adalah panjang tulang paha atau femur yang bisa dilihat dari USG pada trimester ketiga," Hardinsyah menambahkan.

Manfaat Susu

Guru Besar Ilmu Gizi, FEMA Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof Dr Hardinsyah MS Menjelaskan Pentingnya Segelas Susu untuk Semua Orang
Guru Besar Ilmu Gizi, FEMA Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof Dr Hardinsyah MS Menjelaskan Pentingnya Segelas Susu untuk Semua Orang (Dok: Frisian Flag Indonesia)

Lebih lanjut Hardinsyah, menjelaskan, manfaat susu tidak hanya akan didapat oleh calon ibu tapi juga bisa mencegah menurunkan risiko pertumbuhan liner janin menjadi lebih baik. Sehingga anak yang lahir nantinya tidak menjadi stunted, apalagi stunting.

Menurut Hardinsyah stunted adalah anak yang memiliki panjang lahir kurang dari 47 cm. Sedangkan stunting, panjang lahir kurang dari 47 cm ditambah dengan gangguan perkembangan. Namun, keduanya saling berhubungan.

"Sama saja," kata Hardinsyah.

"Ibu hamil yang kekurangan gizi, anaknya akan mengalami keduanya. Gangguan tumbuh bayi, gangguan kembang bayi juga. Yang membedakan, stunted ada juga yang terjadi karena genetik," dia menekankan.

Dia juga mengatakan bahwa sebenarnya penelitian mengenai manfaat pangan hewani, tak terkecuali susu, sudah ada sejak lama. Bahkan, kata Hardinsyah, bukti-bukti yang ada sudah kuat atau levelnya sudah kategori metaanalisis.

"Satu gelas dengan satu gelas tambahan masih bisa diterima. Memang terkadang ibu hamil lambungnya terdesak oleh janin yang membuat makannya harus sedikit demi sedikit biar nyaman," katanya.

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya