Liputan6.com, Jakarta - Menonton film sedih, dilamar oleh kekasih tercinta, atau mendengar kisah-kisah mengharukan merupakan hal-hal wajar yang bisa membuatmu menangis.
Namun, pernahkah Anda menyadari air mata menetes dari pelupuk mata Anda saat Anda hanya duduk tenang melihat pemandangan luar jendela atau duduk diam di mobil sambil menunggu lampu hijau menyala?
Baca Juga
Anda mulai bertanya-tanya "Mengapa aku menangis tanpa sebab?"
Advertisement
Menangis tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya disebut dengan hypophrenia.
Pertama-tama, jangan khawatir sebab tidak ada yang salah dengan Anda.
"Tangis tanpa sebab dapat memiliki penyebab fisik, tetapi mereka juga menunjukkan bahwa Anda membangun banyak emosi bawah sadar yang tidak Anda proses," jelas seorang psikolog yang berbasis di Los Angeles yang berspesialisasi dalam hubungan dan harga diri Yvonne Thomas, Ph.D.
Menurut situs Shape, 5 alasan mengapa Anda sering menangis tanpa sebab yaitu:
1. Gangguan kecemasan
Apakah Anda sering merasa panik, yaitu kondisi saat jantung Anda berdebar kencang, perut terasa kram, dan berkeringat secara berlebihan?
Kecemasan mungkin menjadi alasan hypophrenia Anda.
"Gangguan kecemasan tidak jarang terjadi pada wanita, dan semua emosi yang ditimbulkannya dapat mengakibatkan ledakan air mata terus-menerus, bahkan ketika Anda tidak merasa panik," kata Thomas.
Medikasi dan terapi kognitif mungkin dapat membantu. Mintalah bantuan pada dokter Anda jika dirasa hypophrenia Anda disebabkan oleh gangguan kecemasan.
2. Hormon
Seperti yang Anda ketahui, hari-hari menjelang menstruasi Anda dapat menyebabkan emosi yang berubah-ubah. Ketika tingkat estrogen dan progesteron naik turun, bahan kimia otak yang bertanggung jawab untuk suasana hati terpengaruh, dan memicu perasaan marah, perubahan suasana hati, dan tentu saja hypophrenia.
Jika Anda sudah stres atau cemas, PMS dapat memperburuk perasaan itu yang membuatmu semakin ingin menangis. Untuk menanganinya, Anda dapat menunggu gejala PMS hilang.
Namun, jika tangisan itu memengaruhi hari-hari Anda, mintalah dokter mengetes Anda untuk premenstrual dysphoric disorder (PMDD).
PMDD yaitu bentuk PMS yang lebih parah yang berdampak pada sekitar 5 persen wanita pra-menopause, menurut Kantor Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat untuk Kesehatan Wanita.
Tidur yang cukup, konsumsi alkohol dan kafein secukupnya, dan mengintegrasikan lebih banyak perawatan diri dapat membantu membuat PMS lebih tertahankan sehingga Anda tidak akan memiliki cukup banyak momen "mengapa saya menangis tanpa alasan?!".
Juga perlu dicatat: Tidak peduli jam berapa bulan itu, memiliki hormon wanita berarti Anda lebih mungkin berurusan dengan hypophrenia.
Testosteron (hormon yang biasanya ditemukan dalam tingkat yang lebih tinggi dalam tubuh laki-laki) cenderung menjinakkan air mata, sementara prolaktin (umumnya berjumlah lebih besar dalam tubuh wanita) dapat memicu hypophrenia, Asosiasi Psikologis Amerika (APA).
Advertisement
3. Depresi
Semburan air mata disebabkan oleh kesedihan. Namun, ketika perasaan sedih bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, itu mungkin menandakan jenis keputusasaan yang lebih dalam yang dikenal dengan depresi klinis.
Depresi sering datang dengan banyak gejala lain seperti kelelahan parah, menurunnya minat pada hal-hal yang dulu Anda sukai, dan terkadang rasa sakit dan nyeri fisik juga.
"Banyak wanita menunjukkan depresi dengan frustrasi, kemarahan, atau mudah tersinggung," kata Thomas. "Masing-masing emosi ini dapat mengakibatkan air mata, jadi jika Anda mengalaminya, temui dokter Anda untuk skrining depresi, bahkan jika Anda belum tentu merasa sedih," sarannya.
4. Kelelahan
Bayi baru lahir menangis ketika mereka mengantuk, jadi masuk akal bahwa manusia yang sudah dewasa terkadang melakukan hal yang sama.
Tangis tanpa sebab, mudah tersinggung, dan kesedihan semuanya berhubungan dengan kurang tidur (sekitar empat hingga lima jam semalam) dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep.
Kecemasan dan stres dapat meningkatkan perasaan kelelahan.Kebutuhan tidur setiap orang bervariasi, tetapi mulailah dengan meningkatkan waktu tidur Anda sekitar 15 menit setiap malam sampai Anda dapat mengalokasikan cukup waktu untuk tujuh atau delapan jam hampir setiap malam.
Jumlah ini adalah jumlah yang direkomendasikan oleh Yayasan Nasional Tidur (NSF) untuk istirahat dan penyembuhan yang memadai.
5. Stres berlebihan
"Sisihkan waktu dan tanyakan pada diri sendiri apa yang mungkin membuat Anda sangat stres, dan temukan cara untuk mengatasinya secara langsung," kata Thomas.
Meskipun stres itu sendiri bukanlah kondisi medis formal, itu pasti bisa menjadi jawaban mengapa Anda mungkin menangis. Stres yang berlebihan dapat memperburuk gejala fisik atau bahkan memicunya sejak awal; semuanya mulai dari gangguan pencernaan hingga penyakit jantung.
Bersyukurlah jika ini sebabnya Anda menangis. Meneteskan air mata saat stres sebenarnya bisa menjadi hal yang baik.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Emotions menemukan bahwa menangis saat stres dapat menjadi cara menenangkan diri dengan membantu Anda tenang dan mengatur detak jantung Anda.
Jika Anda khawatir karena mengalami hypophrenia yang cukup sering, segera cari bantuan dari orang terdekat Anda seperti teman dan keluarga maupun berkonsultasi dengan terapis untuk mengetahui penyebab pasti Anda sering menangis tanpa alasan.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement