Mengapa Seseorang Bersendawa?

Mengapa seseorang bersendawa? Apakah sendawa berlebihan aman bagi tubuh?

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 09:00 WIB
Sendawa
Bersendawa

Liputan6.com, Jakarta - Bersendawa dapat membantu meringankan sakit perut. Akan tetapi jika itu terlalu sering terjadi bisa menjadi tanda masalah kesehatan. Jika Anda sendawa berlebihan, mungkin inilah saatnya untuk mencari tahu alasannya.

"Ketika kita makan, minum soda berkarbonasi, atau makan terlalu cepat, bagian dari prosesnya adalah kita mengumpulkan udara di perut," ujar asisten profesor kedokteran klinis di departemen ilmu biomedis dasar di Sekolah Tinggi Kedokteran Osteopatik Touro New York Niket Sonpal, MD. pada Mental Floss.

Makanan yang ditelan melewati tabung yang disebut kerongkongan kemudian masuk ke perut Anda. Di sana terdapat asam, bakteri, dan bahan kimia yang disebut enzim untuk memecah makanan menjadi nutrisi yang digunakan sebagai energi.

Saat mengonsumsi sesuatu, seseorang biasanya menelan sekitar 1 sendok makan udara pada saat yang bersamaan.

Jika seseorang menelan udara bersama dengan makanan atau minum sesuatu seperti soda atau bir yang memiliki gelembung di dalamnya, gas-gas itu dapat kembali naik melalui kerongkongan Anda. Itulah yang disebut sendawa.

Minuman berkarbonasi dan menelan udara adalah alasan paling umum orang bersendawa. Kadang, gas itu tidak sampai ke perut. Sebaliknya ia terperangkap di kerongkongan sampai kembali naik.

Menurut situs WebMD, seseorang lebih cenderung menelan udara dan bersendawa jika ia:

-Mengunyah permen karet

-Merokok

-Makan terlalu cepat

-Memiliki gigi palsu yang tidak pas

Makanan dengan banyak lemak atau minyak di dalamnya dapat menyebabkan heartburn—rasa panas di dada seperti terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Ini juga bisa membuat Anda bersendawa. Sama halnya dengan minuman berkafein atau alkohol.

Bersendawa sebanyak empat kali setelah makan adalah hal yang normal. Meskipun demikian, beberapa penyakit dapat membuat Anda bersendawa lebih dari itu, yaitu:

1. Gastritis akut

Gastritis
Gastritis

Menurut situs KlikDokter, gastritis akut atau maag akut adalah peradangan mendadak atau pembengkakan pada lapisan dalam lambung. Hal ini menyebabkan nyeri parah dan sangat mengganggu. Gastritis akut terjadi ketika lapisan lambung mengalami kerusakan atau dalam keadaan lemah.

2. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan yang disebut juga dispepsia menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman di perut bagian atas. Gangguan pencernaan biasa disertai dengan sendawa, kembung, mulas, mual, atau muntah.

1. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Juga disebut refluks asam, GERD terjadi ketika asam di perut naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan heartburn. Jika hanya mengalaminya sesekali, Anda dapat menggunakan obat-obatan yang dijual bebas.

Akan tetapi, jika ini terjadi terus-terusan, Anda mungkin perlu membuat perubahan pola makan atau konsultasi ke dokter untuk mendapat resep.

4. Helicobacter pylori

Helicobacter pylori adalah sejenis bakteri yang dapat menyebabkan bisul serta infeksi di perut. Infeksi helicobacter pylori adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Helicobacter pylori, yaitu bakteri yang dapat hidup di dalam lambung

5. Sindrom iritasi usus besar

Sindrom ini juga dikenal dengan nama irritable bowel syndrome (IBS). IBS dapat menyebabkan kram perut, kembung, dan diare atau sembelit.

Sendawa Versus Kentut

Sendawa
Ilustrasi Sendawa/https://www.shutterstock.com/Nicoleta lonescu

Tubuh memproduksi gas dari dua tempat yang berbeda.

Pertama, dari udara yang Anda telan. Ketika bernapas, melahap makanan, meneguk minuman berkarbonasi, bahkan ketika mengunyah permen karet, tubuh Anda mengambil oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.

"Kebanyakan gas ini (membuat) Anda bersendawa," kata Lawrence Kim, MD.

"Jika Anda tidak bersendawa, itu bisa masuk ke sistem pencernaan Anda dan menyebabkan perut kembung atau gangguan pencernaan," ujarnya.

Jika berbicara tentang tipe gas yang satunya, berterima kasihlah pada usus Anda. Saat makan, Anda mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan. Bakteri baik yang hidup di usus Anda memecah apa pun yang tersisa. Proses itu menciptakan gas yang biasanya keluar sebagai kentut.

Sebagian besar gas tidak berbau. Kendati demikian, jenis makanan tertentu, misalnya yang mengandung belerang, dapat membuatnya bau. Beberapa bakteri juga membuat metana atau hidrogen sulfida yang dapat menambah bau khas.

Bersendawa dan Kentut Secara Bersamaan

Ilustrasi Bau Kentut
Bau Kentut (Sumber Foto: Huffington Post)

Sendawa merupakan cara tubuh untuk membuang kelebihan gas dari saluran pencernaan bagian atas atau kerongkongan (esofagus). Sementara kentut adalah proses keluarnya gas yang telah dihasilkan di dalam saluran pencernaan melalui anus.

Menurut situs Mental Floss, ada kemungkinan kentut keluar dari mulut jika ditahan terlalu lama di mana gas akan diserap kembali oleh tubuh kemudian dihembuskan. Udara yang bisa berubah menjadi sendawa diteruskan ke usus kecil kemudian usus besar, menciptakan peristiwa kembung.

Jadi, dapatkah seseorang bersendawa dan kentut secara bersamaan?

"Kebanyakan orang dapat melakukan keduanya secara bersamaan," kata Sonpal.

Keduanya melibatkan kontraksi otot perut Anda. Anda memberikan tekanan di perut untuk mendorong udara keluar. Tapi itu biasanya tidak akan terjadi pada saat yang sama, tambahnya.

"Alasannya karena kontraksi otot yang berbeda terjadi. Anda mengontraksikan perut bagian bawah untuk mengeluarkan gas dan perut bagian atas untuk mengeluarkan udara dari perut. Anda belum tentu melakukan keduanya secara bersamaan," jelas Sonpal.

Oleh karena itu melakukan sendawa dan kentut secara bersamaan merupakan fenomena yang langka, meskipun bukan tidak mungkin.

Jadi menurut Dr. Sonpal, seseorang bisa bersendawa dan kentut secara bersamaan.

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Seberapa Sering Harus Ikuti Tes Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Seberapa Sering Harus Ikuti Tes Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya