Liputan6.com, Jakarta Nasi putih merupakan jenis karbohidrat yang paling umum dikonsumsi. Bahkan bagi orang Indonesia, nasi putih dapat dikonsumsi setiap hari dan menjadi menu wajib dalam piring.
Berdasarkan keterangan dalam laman Health, satu cangkir nasi putih mengandung setidaknya 44 gram karbohidrat, empat gram protein, 200 kalori, dan kurang dari satu gram serat.
Baca Juga
Studi dalam Diabetes Care sendiri menemukan bahwa konsumsi nasi putih yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes. Studi tersebut dilakukan berdasarkan data pada 130 ribu orang di 21 negara berbeda.
Advertisement
Ada pula yang beranggapan bahwa mengonsumsi nasi yang sudah dingin atau nasi kemarin dapat menurunkan risiko diabetes. Lalu, benarkah begitu kenyataannya?
Dokter spesialis penyakit dalam, Wismandari Wisnu mengungkapkan bahwa sebenarnya mengonsumsi nasi kemarin dapat menurunkan risiko diabetes hanyalah mitos. Hingga kini, belum ada yang benar-benar menyebutkan nasi yang sudah lama punya kandungan yang lebih bagus dari nasi dingin atau nasi kemarin.
"Saya bingung dapat dari mana ilmunya. Sedihnya lagi dokter umum kita juga yang memberikan rekomendasi jangan makan nasi yang baru," kata Wismandari.
"It has nothing to do, enggak ada aturan itu sama sekali. Mungkin kalau nasi baru jadi enak makannya tapi jatuhnya ke hal konyol, sebab dari sisi metabolisme tidak ada hubungannya," tambahnya.
Bahkan menurut Wismandari, nasi putih tetap bisa dikonsumsi oleh pasien diabetes selama porsinya tidak berlebihan. Batasan paling mudah menentukan porsi nasi putih untuk pasien diabetes adalah sekepal tangan dalam sekali makan.
Umumnya Tidak Sebabkan Diabetes
Lebih lanjut Wismandari mengungkapkan bahwa yang kerap menjadi masalah dari nasi putih adalah porsinya. Sehingga sebenarnya nasi putih tidak menyebabkan diabetes, hanya saja kalorinya yang mesti diatur.
Wanita yang juga aktif di Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) ini justru lebih menegaskan pada porsi nasi putih yang dimakan.
Artinya, semakin banyak nasi yang dikonsumsi, maka akan semakin besar pula kemungkinan berat badan naik dan seseorang menjadi obesitas. Hal tersebutlah yang dapat menyebabkan diabetes terjadi.
"Jadi makin banyak yang dimakan, tentu dia berisikonya semakin tinggi," kata Wismandari.
Belum lagi, jenis nasi yang dikonsumsi juga ikut memengaruhi jumlah kalorinya. Menurut Wismandari, nasi putih memiliki kalori yang cukup besar. Serta, kadar gula yang lebih tinggi bila dibandingkan nasi merah, nasi hitam, dan lainnya.
Advertisement
Tips Makan Nasi Putih untuk Pasien Diabetes
Dokter spesialis gizi klinis, Ekky M Rahardjo mengungkapkan bahwa bagi pasien diabetes, porsi makan nasi putih sebaiknya lebih sedikit dengan frekuensi yang lebih sering. Dibanding makan nasi putih dalam satu waktu dengan porsi besar.
"Kira-kira lima sendok makan, paling banyak enam," kata Ekky.
Kemudian, makan nasi bisa dilakukan tiga jam kemudian dengan porsi yang sama. Lebih lanjut Ekky mengingatkan pentingnya pendamping yakni sayuran dalam makanan yang dikonsumsi karena memiliki manfaat yang lebih baik bagi tubuh.
Pilihan sayuran yang dapat Anda coba bisa berupa wortel, brokoli, buncis, labu siam, dan sayuran lainnya. Ekky mengungkapkan, sayur penting agar nasi tidak terlalu cepat diserap.
"Sayur itu penting agar nasinya tidak cepat diserap. Sehingga naiknya gula di dalam darah perlahan, enggak langsung meningkat, ya," ujar Ekky.
Cara Lain untuk Konsumsi Nasi yang Lebih Sehat
Selain itu, cara mengonsumsi nasi juga penting untuk diperhatikan. Nasi putih matang yang tidak diolah kembali sudah memiliki kalori yang tinggi. Sehingga memilih untuk tidak mengolahnya kembali menjadi salah satu cara yang dianjurkan agar konsumsi nasi bisa lebih sehat.
Sebaiknya, tidak perlu lagi menggoreng nasi dengan tambahan berbagai macam bahan seperti kecap, mentega, krim, keju, dan sebagainya. Meski menggiurkan, mengolah nasi dengan bahan-bahan tersebut dianggap dapat membuat nasi semakin tinggi kalori.
Advertisement