Berstatus Kedaruratan Medis, Dinkes Jabar Ungkap Antisipasi Dampak Ciki Ngebul

Ciki ngebul makan korban dan berbahaya membuat Dinkes Jabar tetapkan KLB keracunan makanan

oleh Arie Nugraha diperbarui 11 Jan 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 18:00 WIB
Ice smoke
Jajanan ciki ngebul atau cikbul atau ada juga yang menyebut dengan ciki ngebul nitrogen (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menerbitkan status kedaruratan medis untuk kasus keracunan akibat jajanan bernitrogen seperti ciki ngebul. 

Seperti diketahui bahwa ciki ngebul makan korban 28 anak di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi, Jawa Barat yang mengalami keracunan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi mengatakan dalam keterangan tertulisnya bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi lonjakan kasus keracunan makanan pada siswa SDN Ciawang setelah menyantap jajanan cikbul pada 15 November 2022.

Lalu, pada 3 Januari 2023, Dinas Kesehatan Kota Bekasi melaporkan informasi dari Sudinkes Jakarta Timur, terdapat pasien keracunan cikbul yang di rawat di RS Haji Jakarta Timur.

Terkait lonjakan kasus keracunan chiki ngebul, Dinkes Jawa Barat menyiapkan langkah mengantisipasi kasus tersebut. 

"Pertama, upaya penanggulangan sementara yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat yaitu melanjutkan informasi surat edaran (SE) kewaspadaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke dinas kesehatan kabupaten dan kota," ujar Nina ditulis Bandung, Rabu, 11 Januari 2023.

Langkah kedua, otoritasnya juga tengah melakukan penyelidikan epidemiologi kasus yang dilaporkan.

Selanjutnya, pemantauan intensif perkembangan dan kemungkinan penambahan jumlah kasus ciki ngebul nitrogen kini terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat.

 

Dinkes Diminta Meninjau Kembali Izin Usaha Makanan Sejenis Ciki Ngebul

Chiki ngebul
Ilustrasi 'chiki ngebul' yang megandung nitrogen cair. credit: instagram.com/nomdicted.

Menurut Nina, langkah keempat dinas kesehatan kabupaten dan kota diminta untuk meninjau kembali izin usaha makanan dengan nitrogen cair.

Langkah terakhir sebut Nina, Dinas Kesehatan Jawa Barat tengah menyiapkan SE khusus ke dinas kesehatan kabupaten dan kota mengenai kewaspadaan makanan dengan nitrogen.

"Pada kasus yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 24 anak mengonsumsi cikbul di periode yang sama. 7 bergejala dan telah diobservasi di puskesmas, telah sembuh sejumlah 6 orang dan telah pulang, 1 orang dirujuk ke RS SMC Tasik, dan telah pulang beberapa hari kemudian," kata Nina.

 

Ciki Ngebul Makan Korban

Di  Kota Bekasi terdapat empat anak mengonsumsi di periode yang sama dilaporkan tiga orang tidak bergejala sedangkan 1 bergejala (dirujuk hingga dilakukan operasi) di RS Haji Jakarta Timur.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ryan Bayusantika, pasien cikbul yang harus dioperasi kemungkinan terdapat sisa nitrogen cair terminum.

Dengan adanya kasus ini, Ryan berharap masyarakat lebih berhati-hati karena ternyata makanan yang mengandung cairan nitrogen berbahaya bagi anak-anak.

 

 

Lebih Berhati-Hati

"Dinas kesehatan kabupaten dan kota di Jawa Barat akan terus mengkaji kemungkinan larangan peredaran makanan bernitrogen cair, dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kewaspadaan atas konsumsi cikbul oleh anak-anak," kata Ryan.

Kementerian Kesehatan RI melalui surat No. SR. 01.07/111/5/67/2023 meminta rumah sakit dan Dinas Kesehatan di daerah untuk melapor ke Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan jika menemukan kasus keracunan jajanan berasap akibat dicampur nitrogen cair.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak
INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya