Liputan6.com, Jakarta Update COVID-19 hari ini, Jumat, 13 Januari 2023 menunjukkan bahwa penularan COVID-19 masih ada di masyarakat. Hari ini bertambah 363 kasus COVID-19 di Indonesia, sehingga akumulasinya menjadi 6.725.458.
Bila menilik data per provinsi, DKI Jakarta masih yang paling banyak sumbang kasus baru yakni 120. Disusul Jawa Barat dengan 83 kasus baru COVID-19.
Baca Juga
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Buntut Tersisihkan dari Agenda Natal Kerajaan, Pangeran Andrew Mogok Urus Anjing Corgi Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II
Denny Sumargo Ngaku Iri Anaknya Dibilang Mirip Banget Ibunya: Kena Mental Dikit
Spesimen yang diperiksa pada hari ini ada 28.048. Lalu, kasus aktif ada 7.426. Ini artinya ada sejumlah orang tersebut yang menjalani isolasi maupun dirawat di rumah sakit karena COVID-19.
Advertisement
Kasus sembuh pada hari ini bertambah 471. Sehingga akumulasinya menjadi 6.557.313.
Sayang, kasus meninggal akibat COVID-19 masih juga ada. Delapan orang meninggal di Indonesia gegara terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Vaksinasi COVID-19 Hari Ini
PPKM telah dicabut pada akhir tahun 2022 meski begitu vaksinasi COVID-19 masih terus digenjot guna meningkatkan imunitas masyarakat Indonesia.
Indonesia memiliki target sasaran vaksinasi COVID-19 sebesar 234,6 juta orang. Bila melihat data hari ini sudah 204.114.657 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama.
Lalu, vaksinasi kedua hari ini bertambah 12.901. Maka, akumulasinya menjadi 174.909.910.
Vaksinasi booster atau dosis ketiga terus digalakkan terutama bagi orang lanjut usia. Hari ini bertambah 39.956 dengan akumulasi 68.931.048.
Vaksinasi booster kedua sudah dijalankan untuk nakes juga orang lanjut usia. Hari ini bertambah 4.145. Maka akumulasinya menjadi 1.209.186.
Advertisement
Kapan Vaksinasi COVID-19 pada Balita?
Pemerintah belum menentukan waktu pemberian vaksin COVID-19 untuk anak di atas enam bulan. Saat ini, Kementerian Kesehatan masih berkonsultasi terkait pemberian vaksin tersebut untuk anak-anak di bawah enam tahun itu.
“Kami masih berkonsultasi dengan WHO untuk vaksinasi COVID-19 pada anak usia mulai 6 bulan ” kata Juru bicara Kementerian Kesehatan dokter Mohammad Syahril pada Rabu (11/1/2023) dalam keterangan tertulis.
Seperti diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin anak di atas enam bulan dari produsen Pfizer.
Pada 11 Desember 2022, BPOM terbitkan EUA untuk vaksin Comirnaty Children (6 Months – 4 Years) pada 11 Desember 2022.
Terkait langkah yang dilakukan BPOM, Kementerian Kesehatan mengapresiasi gerak cepat instansi tersebut dalam mengeluarkan EUA untuk vaksin COVID-19 balita.
Mengingat masih menunggu hasil diskusi antara Kemenkes dengan WHO mengenai pemberian vaksin COVID-19 untuk balita, pemerintah saat ini berfokus pada pemberian booster di atas 18 tahun. Seperti diketahui ini adalah kelompok yang memiliki mobilitas tinggi.