Liputan6.com, Jakarta Kabar duka menghampiri dunia hiburan Jepang dan para pencinta anime. Maon Kurosaki yang namanya harum sebagai penyanyi telah meninggal dunia pada 16 Februari 2023 lalu, di usianya yang ke 35 tahun.
Pihak agensi Art One Entertainment dan akun staf resmi Maon Kurosaki mengungkap kabar duka itu kemarin malam, mengutip keterangan pada laman Anime Corner, Rabu (1/3/2023).
Baca Juga
Diketahui, Maon Kurosaki meninggal karena komplikasi penyakit kronis. Keluarga Maon Kurosaki memilih untuk melakukan pemakaman secara privat.
Advertisement
Pihak agensi dan staf pun telah mengucapkan terima kasih pada semua penggemar yang telah mendukung Maon Kurosaki semasa hidupnya.
Pada September 2021 lalu, Maon Kurosaki memang sempat pingsan saat melakukan streaming untuk merayakan hari jadinya yang ke 11 sebagai penyanyi. Setelahnya, Maon Kurosaki menjalani operasi darurat untuk epidural hematoma.
Kondisi Maon Kurosaki dikabarkan memburuk dan sempat terjadi komplikasi. Pada pertengahan bulan Februari lalu itulah, ia menghembuskan napas terakhirnya.
Lantas, apa itu epidural hematoma? Seberapa berbahaya epidural hematoma hingga dapat menyebabkan Maon Kurosaki meninggal dunia?
Melansir laman Klikdokter, epidural hematoma bisa terjadi ketika ada akumulasi darah di antara tulang kepala dan dura mater (sebuah lapisan tebal yang melapisi otak).
Umumnya, kondisi tersebut terjadi ketika seseorang mengalami patah tulang kepala yang menyebabkan adanya robekan pembuluh darah di bawahnya. Patah tulang kepala itu bisa terjadi saat ada benturan di kepala akibat jatuh atau kecelakaan.
Epidural Hematoma, Sebabkan Peningkatan Tekanan pada Otak
Akibat adanya robekan di pembuluh darah kepala, epidural hematoma dapat menyebabkan seseorang mengalami peningkatan tekanan pada otak, yang kemudian berujung menyebabkan pembengkakan.
Saat terjadi pembengkakan itulah, posisi otak di kepala mengalami pergeseran. Tekanan dan kerusakan pada jaringan otak itu juga dapat memengaruhi daya lihat, wicara, mobilitas, dan kesadaran.
Bila tidak mendapatkan penanganan segera, epidural hematoma dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen, bahkan kematian seperti apa yang terjadi pada Maon Kurosaki baru-baru ini.
Umumnya, epidural hematoma memiliki gejala yang akan bergantung pada tingkat keparahannya. Tanda dan gejala tersebut dapat timbul dalam hitungan menit hingga jam setelah pasien mengalami cedera kepala.
Advertisement
Gejala Epidural Hematoma
Berikut gejala yang dapat dirasakan pasien epidural hematoma.
- Kebingungan
- Rasa pusing
- Rasa mengantuk atau derajat kesadaran yang bervariasi
- Nyeri kepala yang berat
- Mual
- Muntah
- Kejang
- Pembesaran pupil mata pada salah satu mata
- Kehilangan daya lihat pada salah satu mata
- Kelemahan pada satu sisi tubuh
- Sesak napas atau perubahan lain dari pola pernapasan
Selain gejala di atas, pasien pun bisa mengalami penurunan kesadaran dalam waktu singkat. Penurunan kesadaran itu dapat kembali, sebelum akhirnya pasien mengalami penurunan kesadaran selanjutnya.
Penanganan yang tertunda dapat membuat pasien mengalami koma.
Sekilas tentang Maon Kurosaki dan Kiprah sebagai Penyanyi
Maon Kurosaki lahir di Tokyo, 13 Januari 1988. Ia merupakan seorang penyanyi yang berafiliasi dengan NBCUniversal Entertainment Japan.
Maon Kurosaki membuat album debutnya H.O.T.D. pada September 2010, yang terdiri dari lagu tema penutup yang digunakan di anime Highschool of the Dead. Belakangan tahun itu, dia merilis single debutnya "Magic∞World" yang digunakan sebagai lagu penutup untuk A Certain Magical Index II.
Sejak itu, Maon Kurosaki telah membawakan lagu untuk banyak serial anime lain.
Maon Kurosaki sendiri berteman baik dengan mendiang Sayaka Kanda. Mereka sempat berduet menyanyikan lagu untuk serial anime Danganronpa 3: The End of Hope's Peak High School: Future Arc.
Maon Kurosaki dan Sayaka Kanda sama-sama meninggal pada usia 35 tahun.
Advertisement