Liputan6.com, Jakarta - Bandung pada era 1920-1940-an menjadi pusat eksplorasi arsitektur bagi para arsitek Belanda. Kota ini dijadikan laboratorium untuk mengembangkan berbagai desain inovatif, yang hasilnya masih dapat kita lihat hingga kini dalam bentuk bangunan heritage.
Salah satu peninggalan arsitektur ikonik dari masa tersebut adalah Villa Isola, sebuah bangunan megah yang memiliki nilai sejarah tinggi. Villa Isola, yang kini dikenal sebagai Gedung Isola, dibangun pada tahun 1933 atas permintaan seorang jutawan Belanda keturunan Italia, Dominique Willem Berretty.
Advertisement
Gedung ini berdiri di atas lahan seluas 7,5 hektar di kawasan Lembangweg (kini Jalan Setiabudi) Bandung dengan luas bangunan mencapai 12.000 meter persegi. Keindahan dan kemegahan Villa Isola mencerminkan kejayaan arsitektur pada masanya, dengan gaya Streamline Modern dari Art Deco yang kala itu tergolong inovatif.
Advertisement
Baca Juga
Dibangun oleh arsitek ternama, Prof. Wolff Schoemaker, proyek ini melibatkan ratusan pekerja, termasuk biro arsitek, kontraktor, mandor, dan pengawas teknik. Dalam waktu singkat, Villa Isola berhasil diselesaikan, menjadi salah satu bangunan termegah di Kota Bandung.
Seiring berjalannya waktu, fungsi Villa Isola mengalami berbagai perubahan. Pada masa kolonial Belanda, bangunan ini digunakan sebagai kediaman pribadi Berretty.
Namun, saat terjadi Perang Dunia II dan Jepang menduduki Indonesia, bangunan ini diambil alih dan difungsikan sebagai markas tentara Jepang serta tempat penyimpanan peralatan perang yang sebelumnya dimiliki oleh tentara Belanda.
Peran strategis Villa Isola kembali terlihat pada 16 Februari 1946, ketika bangunan ini menjadi sasaran tembakan dan serangan bom oleh pasukan Divisi India-Inggris dan Belanda dalam upaya menyelamatkan tawanan perang.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ikon Kota Bandung
Akibat serangan tersebut, Villa Isola mengalami kerusakan parah dan pada tahun 1951, bangunan ini dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia. Sejak saat itu, namanya diubah menjadi Bumi Siliwangi, mencerminkan semangat nasionalisme dan perjuangan rakyat Indonesia.
Saat ini, Gedung Isola tidak lagi berfungsi sebagai kediaman pribadi atau markas militer. Bangunan yang sarat sejarah ini telah bertransformasi menjadi kantor Rektorat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebuah institusi pendidikan ternama di Bandung.
Lokasinya yang berada di utara Kota Bandung, tepatnya di Jalan Setiabudi No. 244,menjadikannya salah satu ikon arsitektur yang tetap terjaga keindahan dan keberadaannya.
Selain dikenal dengan bangunan heritage-nya, Bandung sendiri memiliki julukan sebagai Kota Kembang karena keindahan alamnya yang dipenuhi pepohonan dan bunga-bunga.
Tak hanya itu, kota ini juga disebut Paris van Java, karena memiliki pesona yang mengingatkan pada Kota Paris di Prancis. Keberadaan Villa Isola tidak hanya menjadi simbol kejayaan arsitektur masa lalu, tetapi juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa bersejarah.
Gedung ini akan selalu menjadi bagian penting dari identitas Kota Bandung, mengingatkan kita pada perjalanan panjang yang telah dilaluinya dari masa kolonial hingga era modern.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement