Dampingi Pemulihan David di RS, Jonathan Latumahina: Aku Tahu Kamu Marah, Tapi Sudah Cukup

Melalui media sosial Twitter, Jonathan Latumahina membagikan video singkat yang menampilkan David yang masih terbaring di RS Mayapada, Jakarta mulai menunjukkan respons setelah berhari-hari koma.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Mar 2023, 12:40 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 12:40 WIB
David Latumahina (Foto: Twitter/@seeksixsuck)
David Latumahina (Foto: Twitter/@seeksixsuck)

Liputan6.com, Jakarta - Ayah Crystalino David Ozora Latumahina membagikan kondisi terkini putranya pasca mengalami penganiayaan oleh anak eks pejabat Pajak, Mario Dandy Satriyo, sekitar dua pekan lalu.

Melalui media sosial Twitter, Jonathan Latumahina membagikan video singkat yang menampilkan David yang masih terbaring di RS Mayapada, Jakarta mulai menunjukkan respons setelah berhari-hari koma.

Jonathan mencuit, putranya tengah memasuki fase pemulihan emosional.

"Saat ini David sedang memasuki fase pemulihan emosional," tulisnya di akun Twitter pribadi, Selasa, 7 Maret 2023 pagi.

Jonathan juga mengatakan, kesadaran David Ozora perlahan meningkat meski belum sepenuhnya sadar dengan sekeliling.

"Kesadarannya lambat laun meningkat, lebih sering membuka mata tapi belum aware dengan siapa dia kontak," lanjutnya.

Dalam video yang diunggah Jonathan, terlihat dia menggengam tangan David. Alat bantu masih terpasang di tubuh remaja 17 tahun itu. David sudah membuka mata, namun wajahnya mengernyit-kernyit seperti menahan sakit. 

Jonathan terus mengingatkan buah hatinya agar bersabar. 

"Kamu harus sabar ya, harus sabar pokoknya. Istighfar, istighfar," tutur Jonathan menenangkan putranya.

Pengurus GP Ansor itu juga mengingatkan agar David menggunakan tenaganya untuk pemulihan dan mengelola amarahnya. 

"Aku tahu kamu lagi marah. Tapi sudah cukup. Istighfar, istighfar. Ayo sayang, istighfar. Jangan marah-marah, sudah istighfar," Jonathan menambahkan. 

Diketahui, tim dokter yang merawat David menyatakan remaja yang telah menerima kekerasan dari Mario Dandy itu sudah melewati masa komanya sejak beberapa hari lalu. 

David Alami Cedera Kepala Serius

David Latumahina
Kondisi terkini David Latumahina. (Foto: tangkapan layar akun Twitter Jonathan Latumahina/@seek*******)

Jonathan kerap membagikan info terkini mengenai perkembangan kesehatan putranya. Kondisi David mulai membaik sejak Minggu, 5 Maret 2023. 

Unggahan video itu memperlihatkan kondisi putranya pada sisi samping disertai keterangan emoji hati. Meski belum sepenuhnya sadar, David sudah tidak menggunakan alat bantu pernapasan.

Dalam video yang diunggah pada hari itu, tampak David terbaring dengan lantunan 

Unggahan itu memperlihatkan kondisi putranya pada sisi samping disertai keterangan emoji hati. Dalam video tersebut, terlihat David yang kondisinya kian membaik. Meski belum sadar, David sudah tidak menggunakan alat bantu pernapasan.

Namun yang kemudian menarik perhatian warganet adalah lantunan selawat yang terus diucapkan. Selawat tersebut dilantunkan sebagai pengiring dan doa agar David bisa diberikan kesembuhan dengan cepat.

Beramai-ramai warnaget pun mendokan kesembuhan bagi David. 

 

Alami Cedera Otak

David Ozora diketahui mengalami cedera otak serius yang dikenal dengan sebutan Diffuse Axonal Injury (DAI). Lantas, apa itu sebenarnya Diffuse Axonal Injury?

Diffuse axonal injury masuk dalam kategori cedera otak traumatis (traumatic brain injury/TBI). Cedera otak yang satu ini mengacu pada pemotongan serabut saraf penghubung panjang yang ada di otak atau axon.

Umumnya, DAI memang dapat menyebabkan seseorang mengalami koma. Mengutip laman Medical News Today, DAI hanya bisa terjadi lewat benturan parah yang tiba-tiba di kepala.

Benturan tersebut dapat berujung pada kerusakan otak. Setelah terbentur, otak layaknya bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak. Itulah mengapa DAI bisa mengakibatkan robeknya serabut saraf. Otak seolah bergeser dan berputar di dalam tengkorak.

Secara sederhana, DAI dapat memengaruhi kemampuan berbagai bagian otak untuk berkomunikasi dengan bagian lainnya. Alhasil, dapat menyebabkan masalah neurologis, koma, gangguan jangka panjang, hingga kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya