Aman dan Nyaman Puasa Ramadhan bagi Pasien Penyakit Jantung dan Gagal Jantung

Pasien penyakit jantung dipastikan dapat menjalankan puasa Ramadhan asal mengikuti sejumlah saran berikut

oleh Arie Nugraha diperbarui 21 Mar 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2023, 19:00 WIB
Berikut Sejumlah Saran untuk Pasien Penyakit Jantung Agar Dapat Menjalankan Puasa Ramadhan dengan Aman Sebagaimana Tips dan Saran yang Diberikan Dokter Jantung (Sumber Foto: Freepik)
Berikut Sejumlah Saran untuk Pasien Penyakit Jantung Agar Dapat Menjalankan Puasa Ramadhan dengan Aman Sebagaimana Tips dan Saran yang Diberikan Dokter Jantung (Sumber Foto: Freepik)

Liputan6.com, Bandung - Kurang dari dua hari bulan Ramadhan 1444 Hijriah akan tiba. Dipastikan seluruh Muslim akan menjalani puasa selama sebulan ke depan.

Seperti diketahui secara medis bahwa puasa memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Tidak hanya untuk orang yang sehat, bagi yang orang-orang seperti pasien penyakit jantung pun akan merasakan manfaatnya.

Berdasarkan pengalaman dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Jawa Barat Al Ihsan, Akhmad Hidayatullah, banyak pasien yang ditanganinya mengaku tubuhnya dalam kondisi fit saat berpuasa meski memiliki gangguan jantung.

"Jadi memang kalau melihat dari situ baik pasien jantung atau penyakit lain masih bisa berpuasa. Dan, kalau tidak bisa menjalankannya, kan secara hukum agama juga tidak apa-apa bila tidak kuat," ujar Akhmad dikutip dari akun YouTube RSUD Al Ihsan, Bandung pada Minggu, 19 Maret 2023.

Dijelaskan Akhmad, tubuh menjadi fit saat berpuasa akibat sistem pembakaran dalam tubuh berjalan menuju ideal. Efeknya berat badan dapat dikontrol atau secara tidak langsung seseorang yang tengah berpuasa sedang menjalani diet.

Saran Pakar untuk Orang yang Sehat Saat Sahur dan Buka Puasa

Saat menyantap hidangan sahur, Akhmad menyarankan agar hidangan masakan ini memenuhi gizi dan asupan air yang cukup.

Syarat lainnya agar kondisi tubuh fit dengan berat badan menuju ideal, kata Akhmad, yaitu saat waktu berbuka puasa, makanan yang dikonsumsi tidak melebihi kapasitas.

"Masakannya harus memenuhi gizi seimbang, cukup karbohidrat, protein, serat dan cairan mineral. Sehingga dalam menjadi puasanya akan lebih fit. Jangan langsung makan sebanyak-banyaknya," kata Akhmad.

Saran Agar Pasien Penyakit Jantung Kuat Menjalani Puasa di Bulan Ramadhan

Untuk pasien penyakit jantung atau gangguan jantung dan penyakit lain saat ini, menjalani ibadah puasa tidak lagi terganggu dengan jadwal minum obat.

Sebab, kata  Akhmad, kini banyak obat-obatan yang dikonsumsi oleh seseorang yang tengah sakit hanya diminum satu atau dua kali dalam sehari.

Sehingga seseorang yang mengalami gangguan jantung diyakini Akhmad, mengatur jadwal menjaga kesehatannya dengan meminum obat dan secara bersamaan menjalani puasa.

"Biasanya minum obat jantungnya siang bisa ditarik jadwalnya saat sahur. Ataupun diminum saat berbuka atau malam sebenarnya tidak ada masalah. Yang penting dimakan secara rutin, jadi tidak ada masalah selama pasiennya merasa nyaman dengan puasa tersebut," kata Akhmad.

Kecuali lanjut Akhmad, seseorang dengan gangguan jantung mempunyai riwayat tahun-tahun sebelumya saat berpuasa gagal akibat usia lanjut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prioritas Utama Pasien Penyakit Jantung atau Gagal Jantung Dalam Menjalankan Puasa Ramadhan

Berikut Sejumlah Saran untuk Pasien Penyakit Jantung Agar Dapat Menjalankan Puasa Ramadhan dengan Aman Sebagaimana Tips dan Saran yang Diberikan Dokter Jantung (Sumber Foto: Freepik)
Berikut Sejumlah Saran untuk Pasien Penyakit Jantung Agar Dapat Menjalankan Puasa Ramadhan dengan Aman Sebagaimana Tips dan Saran yang Diberikan Dokter Jantung (Sumber Foto: Freepik)

Prioritas utama pasien penyakit gangguan jantung saat berpuasa adalah obat-obatan yang berakibat mengeluarkan urine berlebih.

Akhmad menyarankan khusus untuk konsumsi obat jantung yang berdampak kencing berlebih ini agar disesuaikan dosisnya.

"Agar tidak terlalu dehidrasi saat menjalani puasa karena sering membuang cairan. Untuk kontrol rutin kesehatan, minum obat dan pergerakan fisik rutin kalau masih bisa itu mah tetap meski saat puasa. Tidak ada masalah," Akhamd menambahkan.

Olahraga bagi Pasien Jantung Ketika Puasa Ramadhan

Akhmad menegaskan untuk jadwal aktivitas fisik ini dapat dilakukan kapanpun oleh penderita gangguan jantung saat berpuasa.

Selama jadwal aktivitas fisik tersebut dianggap mampu dijalankan, maka tidak ada halangan bagi penderita gangguan jantung. Akhmad menekankan tidak boleh memaksa aktivitas fisik bagi pasien jantung ini.

Bagaimana dengan Pasien Gagal Jantung untuk Menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan?

Akhmad juga memberi penjelasan soal seseorang yang mengalami gagal jantung. Gagal jantung ini dapat berupa pembengkakan jantung dan tidak boleh banyak minum saat berpuasa.

"Kalau gagal jantungnya stabil ya dapat meneruskan puasanya. Kalau gagal jantungnya sedang tidak stabil memang pasiennya memerlukan perhatian khusus. Untuk pasien gagal jantung dalam kondisi stabil itu bisa menjalani puasa," Akhmad menerangkan.

Perlu diperhatikan bagi seseorang yang mengalami gagal jantung berupa pembengkakan di bulan puasa, tidak disarankan mengosumsi cairan berlebih.

Biasanya kondisi ini terjadi pada pasien yang belum rutin terjadwal mengontrol kesehatan jantungnya.

Beberapa contoh pasien yang ditangani oleh Akhmad, gagal jantung berupa pembengkakan ini berangsur menurun usai memeriksakannya secara rutin.

"Jadi dia sudah stabil, mungkin sebelumnya dia pernah ada riwayat gagal jantung yang akut. Tapi lama-lama setelah diobati dan makin pas dengan pengobatannya, walaupun jantung tetap bengkak tetapi dari luar fisiknya tidak berubah," ujar Akhmad.

 


Porsi Cairan untuk Pasien Penyakit Jantung dan Gagal Jantung Ketika Bulan Ramadhan

Berikut Sejumlah Saran untuk Pasien Penyakit Jantung Agar Dapat Menjalankan Puasa Ramadhan dengan Aman Sebagaimana Tips dan Saran yang Diberikan Dokter Jantung (Sumber Foto: Freepik)
Berikut Sejumlah Saran untuk Pasien Penyakit Jantung Agar Dapat Menjalankan Puasa Ramadhan dengan Aman Sebagaimana Tips dan Saran yang Diberikan Dokter Jantung (Sumber Foto: Freepik)

Porsi cairan yang diperlukan bagi pasien gagal ginjal stabil yakni antara 700 ml  hingga 1,5 liter dianggap aman dikonsumsi.

Rinciannya, pada saat sahur meminum satu atau gelas air. Sama halnya pada saat berbuka. Cairan ini meski dibatasi bagi pasien gagal jantung, tapi tidak boleh berkurang kadarnya.

Hal ini guna memperlancar organ lain di dalam tubuh agar dapat bekerja optimal saat bulan Ramadhan.

"Tidak boleh dehidrasi juga karena tidak baik bagi ginjal nantinya. Yang penting meminumnya dalam takaran cukup sesuai kebutuhan dan kondisi seseorang," kata Akhmad.

Akhmad mengingatkan kembali bagi pasien gangguan jantung secara umum agar menghindari asap rokok dan tidak merokok.

Haram hukumnya ujar Akhmad, merokok untuk pasien gangguan jantung. Seseorang yang sehat tanpa penyakit apapun saja diimbau tidak merokok agar segar dan bugar.

Manfaat lain berpuasa bagi pasien gangguan jantung yaitu berkurangnya kadar kolesterol. Dengan catatan saat berbuka puasa tidak berlebihan mengosumsi makanan.

"Hindari saat berbuka mengosumsi makanan yang dimasak dengan cara digoreng. Lebih baik mengosumsi makanan berserat seperti gado - gado, sayuran, atau yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW yaitu berbuka dengan kurma," Akhamd menekankan.

infografis journal
infografis Ini Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya