Liputan6.com, Jakarta - Selama sepekan terakhir, sosok Awbimax Reborn menjadi perbincangan hangat. Pria yang akrab disapa Bima ini memberi kritik pada Provinsi Lampung lewat sebuah video.
Awbimax Reborn alias Bima Yudho Saputro menjabarkan pendapatnya soal Lampung yang tak kunjung maju. Usai kritik tersebut ramai mendapatkan banyak respons, satu per satu jalanan rusak di Lampung mulai dibenahi.
Baca Juga
Bima pun mengungkapkan bahwa dirinya kini dijadikan tempat aduan masalah terkait Lampung oleh warganet. Cerita itu dibagikan dalam video terbaru yang diunggah oleh Bima di media sosial TikTok.
Advertisement
"Sudahlah bahas yang lain yuk. Sekarang kan sudah dibenerin tuh jalan ye. Sudah pada dibenerin tuh gue lihat-lihat. Tapi jangan dijadiin channel gue sebagai tempat laporan. 911 gue? Tempat aduan," ujar Bima mengutip video yang diunggah melalui akun @awbimaxreborn, Rabu (19/4/2023).
"Masa seluruh warga Lampung nih ngadunya ke gue. Digaji gue? Dibayar sama pemerintah? Hah? Kagak," sambungnya.
Ada Pula Warganet Minta Solusi pada Awbimax Reborn
Awbimax Reborn, menambahkan, selain banyak aduan yang masuk kepadanya, ada pula warganet yang meminta solusi padanya soal masalah-masalah Lampung.
"Lebih-lebih lagi yang minta solusi. 'Solusinya apa, Bim? Jangan kritik doang'. Solusi? Apa? Digaji gue? Eh, sudah deh. Gue saja terima endorse-an saja nih, gue muluk-muluk gue nerimanya. Kayak pilih-pilih gue. Lagi-lagi ya. Sudahlah, wak. Puasa lho," kata Bima.
Respons Arinal Djunaidi Soal Jalanan Lampung yang Dikritik Awbimax Reborn
Seperti diketahui, salah satu yang disorot dalam kritik Awbimax Reborn atau Bima Yudho Saputro adalah masalah jalanan rusak. Pasalnya, memang banyak jalanan bolong yang dengan mudahnya ditemui di Lampung.
Merespons hal itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akhirnya angkat bicara. Setelah diduga pihaknya memaki-maki ayah Bima, Arinal Djunaidi meminta bahwa pembangunan infrastruktur jalan di daerahnya harus tahan lama dan berkualitas.
"Jadi Lampung ini punya kemampuan Rp7,3 triliun ini dibagi ke berbagai sektor, dan untuk pembangunan infrastruktur mendapatkan Rp900 miliar," ujar Arinal Djunaidi pada Senin, 17 April 2023 mengutip keterangan pada laman Antara.
Arinal Djunaidi menjelaskan, dana yang dimiliki Lampung tersebut akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur. Namun, dari anggaran yang terbatas itu, ia meminta jalan yang diperbaiki harus tahan lama dan berkualitas.
"Meski terbatas anggaran, namun perbaikan akan terus dilakukan. Akan tetapi jalan harus tahan lama dan berkualitas," kata Arinal Djunaidi.
Advertisement
Material untuk Perbaikan Jalan Harus Berkualitas
Lebih lanjut Arinal Djunaidi mengungkapkan bahwa dirinya meminta para dinas terkait untuk memastikan kualitas semua material konstruksi yang digunakan untuk perbaikan jalan di daerahnya.
"Sebaiknya jalan yang dibangun harus berkualitas, jangan sampai ada kejadian baru tiga tahun dibangun sudah rusak. Saya minta kepada dinas terkait pastikan kualitas semua material," ujar Arinal Djunaidi.
Menurut Arinal, dengan kualitas material yang baik, daya tahan infrastruktur jalan seharusnya mampu bertahan hingga 15-20 tahun.
"Kalau kualitas memadai seharusnya aspal tidak mudah rusak. Kami harapkan semua pekerjaan perbaikan jalan ini segera selesai, sambil terus ditingkatkan pendapatan daerah (PAD) untuk mengerjakan pekerjaan lainnya," kata Arinal Djunaidi.
Soal APBD Lampung yang Dibongkar Content Creator, Dukung Awbimax Reborn
Sebelumnya, content creator yang kerap membahas soal masalah keuangan Felicia Putri Tjiasaka juga ikut angkat bicara. Menurutnya jika melihat realisasi anggaran yang ada, hanya 10 persen dari APBD yang digunakan untuk infrastruktur.
"Kalau kita lihat realisasi anggarannya, hanya Rp720 miliar atau 10 persen yang dipakai untuk mengembangkan infrastruktur. Sisanya gimana? Ternyata, misi meningkatkan pelayanan publik, perlindungan terhadap anak, perempuan, kaum difabel itu lebih diprioritaskan. Sampai 82 persen anggaran," ujar Felicia Putri.
"Tapi, kok masih banyak ya kasus begini (kekerasan pada perempuan dan anak di Lampung)? Kena lo," sambungnya.
Felicia Putri menambahkan, jika dilihat dari pengelompokan lain, belanja pegawai, barang, dan jasa seperti gaji, tunjangan, honor, sewa gedung, dan perjalanan dinas memakan dana 52 persen dari APBD.
"Ini (gaji, tunjangan, honor, sewa gedung, dan perjalanan dinas) semua sifatnya biaya, dan hampir tiga kali lipat lebih besar dari belanja modal yang sifatnya beli aset. Jadi enggak heran banyak jalan bolong di sana," kata Felicia Putri.
Advertisement