1,2 Juta Vaksin COVID-19 Buatan Anak Bangsa Inavac Telah Didistribusikan

Vaksin COVID-19 buatan anak bangsa Inavac yang diproduksi PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia (PT Biotis) telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 30 Mei 2023, 18:15 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 18:15 WIB
Vaksin Inavac produksi PT Biotis
Vaksin Inavac produksi PT Biotis

Liputan6.com, Bogor Vaksin COVID-19 buatan anak bangsa Inavac yang diproduksi PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia (PT Biotis) telah didistribusikan ke seluruh Indonesia. Dari lima juta dosis vaksin Inavac yang dipesan pemerintah, 1,2 juta telah disebar ke Nusantara.

"Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Surat Keputusan pembelian Inavac lima juta dosis. Lalu, 1,2 juta dosis sudah terealisasi dan disebar ke seluruh provinsi," kata Direktur Utama PT Biotis FX Sudirman di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa (30/5/2023).

Saat ini PT Biotis tengah melakukan produksi sekitar 3,7 juta vaksin Inavac. Sehingga, diharapkan program vaksinasi baik primer dan booster di Indonesia bisa berjalan lancar demi memperkuat imunitas masyarakat.

"Sehingga bisa me-refill (mengisi ulang) kebutuhan di masyarakat," lanjut Sudirman di sela-sela vaksinasi massal dengan vaksin Inavac.

Selama proses produksi vaksin Inavac, Sudirman menegaskan bahwa kualitas dan keamanan vaksin tersebut bakal terus dipantau.

"Tetap kita perhatikan dari sisi kualitas. Serta efikasi dan safety (keamanan) juga tetap dipertahankan," lanjut Sudirman.

Vaksin Inavac merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan di dalam negeri dengan platform inactivated oleh peneliti Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis.

Vaksin Inavac merupakan vaksin karya anak bangsa Indonesia yang proses pengembangannya 100 persen dilakukan di dalam negeri, mulai dari hulu menggunakan seed vaksin dari hasil isolasi virus SARS-CoV-2 pasien COVID-19 di Surabaya hingga ke proses uji klinik dan produksi.

BPOM: Vaksin Inavac Aman

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Penny Lukito mengatakan bahwa Inavac merupakan vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat/Emergency Use Authorization (EUA) pada November 2022.

Penny pun menyampaikan bahwa BPOM senantiasa memantau pengembangan vaksin Inavac dari riset, uji klinik 1, 2, dan 3 hingga produs produksi.

"Dalam hal keamanan, kualitas, efikasi, BPOM betul-betul menjaga itu mulai dari riset kan uji klinik kan sudah sampai 1 hingga 3, sudah lebih dari seribu yang jadi subjek penelitian yang menunjukkan aspek keamananan, kualitas dan efikasi yang bisa meningkatkan imunogenisitas," kata Penny di kesempatan yang sama.

Penny pun mengungkapkan bahwa kemampuan Inavac dalam imunogenisitas atau memicu kekebalan tubuh pun tak kalah dengan vaksin COVID-19 yang menggunakan platform inactivated seperti Sinovac.

"Aspek keamanan sudah sangat terbuktikan ya dan efikasi sudah terbukti dengan meningkatkan imunogenisitas. Saya kira tidak ada keraguan ya untuk penggunaan dari vaksin ini," kata Penny lagi.

Inavac Halal

Sudirman juga mengatakan bahwa saat Inavac dirancang sudah memikirkan aspek kehalalan. Sehingga, vaksin COVID-19 ini pun dijamin kehalalannya.

"Ini merupakan positif poin bagi saudara kita yang melihat kehalalan dari sebuah vaksin," kata Sudirman.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa Nomor 8 tahun 2022 terkait kehalalan Vaksin Inavac pada tanggal 7 Februari 2022 yang berlaku hingga 6 Februari 2026.

 

Efek Samping Inavac

Efek samping vaksin Inavac ringan
Efek samping vaksin Inavac ringan

Ketua peneliti vaksin Merah Putih Inavac dari Universitas Airlangga, Fedik Abdul Rantam mengungkapkan keamanan vaksin yang dikembangkannya. Efek dari vaksinasi Inavac sangat mild seperti demam serta bengkak di sekitar bekas suntikan. 

"Efek-efek kecil hampir sama dengan vaksin platform inactivated," kata Fedik yang juga hadir di kesempatan yang sama.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya